Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda), Maluku Utara (Malut) melalui Tim Gabungan Operasi Premanisme memasuki hari keempat pelaksanaan operasi kembali melaksanakan kegiatan patroli dan pemberian edukasi kepada masyarakat.
"Sasaran utama kegiatan ini adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat serta meningkatkan kesadaran publik mengenai dampak negatif dari praktik-praktik premanisme, termasuk pungutan liar dan tindakan intimidasi yang meresahkan," kata Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Bambang Suharyono di Ternate, Senin.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kompol Sujarwa dan dilaksanakan di sejumlah titik strategis, yaitu Pelabuhan Dufa-Dufa, Pelabuhan Speedboat Bastiong, dan Terminal Bastiong.
Menurut dia, dalam pelaksanaan tugas, tim melaksanakan patroli secara intensif dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif.
Dia menyampaikan bahwa Operasi Premanisme ini merupakan bagian dari langkah strategis Kepolisian dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Malut, khususnya di kawasan transportasi publik yang memiliki intensitas aktivitas tinggi.
"Operasi ini tidak hanya berfokus pada aspek penegakan hukum, namun juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui edukasi dan imbauan kepada masyarakat.
Pihaknya ingin membangun kesadaran bersama agar masyarakat tidak ragu melapor apabila menjadi korban atau mengetahui adanya praktik premanisme di sekitarnya.
Polda Maluku Utara terus mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tetap waspada, berperan aktif menjaga keamanan lingkungan, serta tidak segan melaporkan segala bentuk tindakan yang mengarah pada premanisme melalui layanan pengaduan resmi yang telah disediakan oleh Kepolisian.