Ambon (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Maluku dan Maluku Utara telah menyerap beras petani lokal sebanyak 1.250,617 ton hingga 13 Juni 2025.
"Pada tahun ini kami punya target menyerap beras petani 1.629 ton, hingga saat ini sudah 76 persen yang terserap dari target, untuk memperkuat stok nasional," kata Manager Supply Chain (SCPP) dan Pelayanan Publik Perum Bulog Maluku Jefri Tanassy, di Ambon Sabtu.
Pihaknya optimistis bisa mencapai target untuk menyerap gabah/beras petani sejumlah 1.629 ton sesuai target yang diemban Bulog Maluku untuk masa panen 2025.
Untuk mencapai target itu, Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara bekerja sama dengan Dinas Pertanian, gabungan kelompok tani, pengusaha penggilingan padi, dan institusi seperti TNI di daerah sentra panen, yaitu Pulau Seram dan Pulau Buru.
Selain itu, ada juga penerapan gabah sebanyak 101.708 kilogram dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
"Kami akan kejar terus hingga realisasi masa panen kedua di Agustus 2025 nanti, sebab masa panen pertama hingga April kami sudah berhasil menyerap 1.250 ton dan 617 Kg," ujarnya pula.
Pada Juli 2025 akan masuk lagi pada masa panen kedua yang puncaknya dari Juli sampai dengan September.
Jefri menjelaskan beras tersebut langsung dibeli dari mitra, sedangkan untuk gabah sendiri yang hingga kini sudah terealisasi sebanyak 101 ton dibeli langsung dari petani.
"Tetapi nantinya pola untuk mengolahnya, karena Bulog Maluku tidak punya infrastruktur pengeringan, sehingga akan dikerjasamakan kembali dengan mitra untuk mengolah gabah kering panen menjadi beras," ujarnya lagi.
Upaya penyerapan gabah dan beras terus diintensifkan Bulog Maluku selama masa panen pertama maupun panen kedua di 2025.