Ternate (ANTARA) - Seorang nelayan di Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) berhasil diselamatkan Tim SAR Gabungan setelah perahunya mengalami kerusakan pada bagian baling-baling saat melaut di perairan Desa Dodowo, Pulau Halmahera.
"Cuaca saat itu kurang bersahabat, gelombang cukup tinggi dan angin kencang menjadi kendala, namun tim tetap berupaya maksimal agar korban bisa segera ditemukan," kata Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani di Ternate, Minggu.
Dia menyebut, korban nelayan bernama Heri (40 tahun), warga Desa Bobisingo, Pulau Halmahera.
Diketahui nelayan tersebut berangkat melaut sejak pagi hari untuk memancing, namun nahas, saat hendak kembali ke daratan sekitar pukul 12.00 WIT, baling-baling perahu katinting yang digunakan Heri patah sehingga tidak dapat dikendalikan.
Dalam kondisi terombang-ambing di laut dia menghubungi pihak keluarga untuk meminta pertolongan.
Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Pos SAR Tobelo, Basarnas, guna dilakukan upaya pencarian dan evakuasi.
Dia menjelaskan, laporan masuk pada siang hari, sekitar pukul 12.30 WIT dan menindaklanjuti laporan itu, pukul 13.26 WIT Tim SAR Gabungan langsung diberangkatkan menuju Lokasi Kejadian Perkara (LKP) menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 03 Tobelo.
Setelah hampir dua jam melakukan penyisiran, tepat pukul 15.31 WIT, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat pada titik koordinat 1°54'43.00"N / 127°55'59.48"E, atau sekitar 3,82 nautical mile (NM) ke arah selatan dari LKP dugaan awal.
Korban kemudian dievakuasi menuju Desa Bobisingo, kediamannya, untuk diserahkan langsung kepada pihak keluarga. Setelah memastikan kondisi korban selamat dan tidak mengalami luka serius, operasi resmi ditutup.
Kepala Pos SAR Tobelo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya proses pencarian hingga korban dapat ditemukan dengan selamat.
"Terima kasih atas kerja sama semua unsur yang terlibat. Sinergi ini menjadi bukti bahwa kebersamaan antara Basarnas, aparat, dan masyarakat sangat penting dalam setiap operasi penyelamatan di laut," ujarnya.
Dirinya menambahkan, peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi para nelayan agar selalu memeriksa kondisi perahu dan peralatan sebelum melaut, serta memastikan membawa alat komunikasi darurat sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
