Ambon (Antara Maluku) - Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae mengatakan, meski pun termasuk salah satu dari delapan provinsi yang ikut mendirikan negara ini, tetapi kondisi masyarakat di daerah ini masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Memang dengan situasi sekarang, kita masih tetap harus berjuang dan negara sudah berusia 70 tahun, mudah-mudahan ke depannya Maluku menjadi lebih baik dengan sumber daya yang sangat melimpah," kata Edwin di Ambon, Rabu.
Kondisi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan hampir merata di 11 kabupaten/kota membuat posisi Maluku berada pada usutan keempat daerah termiskin.
Menurut Edwin, ke depannya putera-puteri daerah ini bisa mengelola potensi sumber daya alam yang melimpah agar daerah ini semakin sejahtera.
Kalau kemarin diusulkan Maluku memang mendapatkan perlakuan khusus melalui provinsi kepulauan, tetapi dengan lahirnya Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, salah satu bab mengakomodir wilayah ini sebagai provinsi berciri kepulauan.
"Saya kira apa yang disampaikan teman-teman DPRD bahwa sesuatu yang diminta ke pusat susah dikasih, itu betul juga dan kita telah sampaikan kepada para perwira siswa Sesko TNI, mudah-mudahan saat mereka jadi pejabat di tingkat pusat dapat memahami realitas Maluku seperti apa," ujar Edwin.
Ia menyatakan, luas daratan Provinsi Maluku dari 1.450 pulau, persentasenya hanya 6,4 persen atau 54.185 km2 dan lautnya sangat luas sekali dari posisi geografisnya mencapai 527.171 Km2 (93,6 persen).
"Bagi kami orang Maluku, laut adalah jembatan yang menyambungkan antara pulau dengan pulau dan konsep pembangunan Maluku yang dibagi dalam klaster-klaster gugus pulau," katanya.
Jadi yang dipakai adalah pendekatan gugus pulau dengan membuat perencanaan trans Maluku, untuk menyambungkan jalan darat per pulau lalu diteruskan melalui angkutan laut berupa kapal atau feri, itulah yang mempersatukan dan menyambung pulau-pulau di daerah ini.
"Laut itu mempersatukan kita, posisi geografis menurut hasil penelitian memiliki kandungan kekayaan alam luar biasa," akui Edwin.
Ia juga mengutip ucapan Presiden Jokowi bahwa Pulau Jawa adalah masa lalu, Sumatera masa kini dan Indonesia Timur adalah masa depan.
"Menjadi suatu kebanggaan bagi Maluku bahwa dalam bingkai NKRI daerah ini adalah masa depan sehingga diharapkan ada perhatian serius dari pemerintah pusat," katanya.
70th RI - Banyak Masyarakat Masih Miskin
Rabu, 5 Agustus 2015 20:59 WIB