Disbudpar Ternate Berupaya Tarik Wisatawan Eropa

Ternate, 30/9 (Antara Maluku) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) terus berupaya menarik wisatawan Eropa, khususnya dari Portugis, Belanda dan Spanyol untuk berkunjung ke daerah ini.

"Portugis dan Belanda pernah berkuasa di Ternate dan peninggalan mereka di daerah ini, seperti benteng masih terpelihara dengan baik," kata Kepala Disbudpar Kota Ternate Annas Conoras di Ternate, Jumat.

Benteng peninggalan Portugis dan Belanda di Ternate yang masih berupa benteng dan masih terpelihara dengan baik, di antaranya Benteng Oranje, Benteng Toluko, Benteng Kalamata dan Benteng Kastela, sedangkan benteng yang kondisinya sudah rusak dan telah diprogramkan untuk direvitalisasi di antaranya Benteng Kota Janji.

Menurut Annas Conoras, peninggalan sejarah Portugis dan Belanda tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan asal kedua negara itu untuk melihat bekas peninggalan leluhur mereka di daerah ini.

Khusus untuk Spanyol di Ternate memang tidak ada peninggalannya, karena kala itu mereka berkuasa di Pulau Tidore, namun dekat Ternate dan Tidore sangat berdekatan dan saat itu sempat berperang memperebutkan Ternate maka diharapkan dapat pula menjadi daya tarik wisatawan negara itu untuk berkunjung ke Ternate.

Ia mengatakan, Disbudpar Ternate terus mempromosikan objek wisata peninggalan Portugis dan Belanda tersebut ke Eropa, khususnya kedua negara itu, baik melalui pameran pariwisata maupun melalui perwakilan negara RI di Eropa.

Objek wisata lainnya di Ternate yang ikut dipromosikan di antaranya peninggalan sejarah Kesultanan Ternate, seperti Kedaton Kesultanan Ternate yang di dalamnya menyimpan berbagai benda pusaka dan mahkota berambut serta objek wisata bahari, baik berupa panorama pantai maupun keindahan bawah laut.

Annas Conoras mengatakan, wisatawan asal Portugis dan Belanda sebenarnya sudah cukup banyak yang berkunjung ke Ternate, baik yang datang perorangan maupun dengan kapal pesiar, namun jumlahnya masih kala dibandingkan dengan wisatawan asal Jepang dan Australia.