Ternate, 18/10 (Antara Maluku) - Presiden Joko Widodo diharapkan meluangkan waktu untuk memancing di perairan Pulau Widi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, saat berkunjung ke daerah itu untuk membuka lomba mancing internasional atau Widi International Fishing Tournament (WIFT).
"Kita harapkan setelah membuka kegiatan WIFT di Babang, Pulau Bacan tanggal 25 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo ke Pulau Widi untuk melihat keindahan objek wisata itu sekaligus memancing," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut, M. Buyung Rajilun di Ternate, Rabu.
Kapal yang akan digunakan Presiden Joko widodo untuk memancing di perairan objek wisata Pulau Widi telah disiapkan, walaupun sejauh ini belum ada kepastian dari pihak kepresidenan mengenai ada tidaknya agenda Presiden Joko Widodo untuk memancing di perairan objek wisata yang terkenal dengan keindahan pasir pantai dan panorama bawah lautnya itu.
Menurut Buyung Rajilun, kalau Presiden Joko Widodo bisa meluangkan waktu memancing di perairan objek wisata Pulau Widi, akan memberi dampak positif dalam upaya mengembangkan daerah itu sebagai destinasi wisata mancing dunia, yang saat ini di Indonesia belum ada.
Perairan objek wisata Pulau Widi sangat potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata mancing dunia, karena memiliki banyak jenis ikan yang dicari para pemancing profesional, di antaranya ikan tuna sirip kuning yang beratnya bisa mencapai 80 kilo gram per ekor.
"Penyelenggaran lomba mancing internasional di perairan Pulau WIdi diharapkan menjadi momentum untuk memperkenalkan daerah itu sebagai destinasi wisata mancing dunia, disamping wisata pantai dan wisata bawah laut,"kata Buyung Rajilun.
Banyaknya peserta yang ambil bagian pada lomba mancing internasional memperebutkan Piala Presiden RI itu, yakni sebanyak 375 orang, sebanyak 97 orang di antaranya dari sebelas negara, menjadi isyarat bahwa perairan objek wisata Pulau Widi sangat diminati para pemancing profesional dari dalam dan luar negeri.
Buyung Rajilun menjamin penyelenggaraan kegiatan mancing di perairan Pulau Widi tidak akan merusak kelestariannya sebagai Kawasan Konservasi Perikanan Daerah (KKPD) karena para pemancing profesional selalu mendepankan kelestarian lingkungan dalam melakukan aktivitas mancing.
Ukuran berat ikan yang ditangkap misalnya minimal 10 kilo gram dan menghindari ikan yang masuk kategori ikan dilindungi, seperti ikan napoleon serta tidak menggunakan alat pancing dan unpan yang bisa merusak terumbuh karang.