Pemadaman Listrik Resahkan Warga Ambon
Selasa, 21 September 2010 18:59 WIB
Warga Ambon dan sekitarnya meresahkan pemadaman listrik tiba-tiba oleh PT.PLN (Persero) tanpa pemberitahuan awal sehingga dikhawatirkan merusak peralatan elektronik sebagaimana terjadi pada tenggat waktu September 2009 hingga awal April 2010.
Ongen, salah satu warga desa Passo, kecamatan Baguala, Selasa, mengemukakan, ia resah dengan pemadaman listrik tiba-tiba sekitar 10 hingga 30 menit, yang kemudian padam dan nyala kembali.
Peralatan elektornik tidak tahan bila listrik padam - menyala - padam tiba - tiba. Jadi meresahkan masyarakat sebagaimana September 2009 sampai awal April 2010, di mana banyak pelanggan yang mengeluh karena berbagai peralatan elektronik rusak, ujarnya.
Ia mengimbau PT.PLN mensosialisasikan kebijakan pemadaman listrik bergilir itu secara intensif jangan hanya melalui radio, karena banyak masyarakat yang tidak tahu.
"Kami hanya mendengar informasi mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Hatiwe Kecil, kecamatan Sirimau mengalami kerusakan sejak 14 September 2010, sedangkan pemadaman bergilir kurang transparan sehingga meresahkan," kata Ongen.
Abdullah, warga kelurahan Waihaong, kecamatan Nusaniwe mengemukakan keresahannya bila listrik padam pada malam hari secara tiba - tiba karena akan berpotensi merusak peralatan elektronik seperti TV dan lemari es.
Abdullah mengimbau PT.PLN agar secara konsekuen melaksanakan kebijakan pemadaman bergilir sesuai jadwal pada pukul 17:00 hingga 23:00 WIT.
"Listrik saat ini padam pada pagi - siang - sore - malam - dinihari - subuh sehingga meresahkan pelanggan," katanya.
Sementara Deputi Manager Bidang Komunikasi dan Hukum PT.PLN (Persero) Maluku dan Maluku Utara, Agus Lomo mengatakan, pemadaman listrik tiba - tiba itu karena terjadi gangguan jaringan.
"Gangguan jaringan itu tidak bisa diprediksi sejak dini sehingga tidak bisa mensosialisasikan kepada pelanggan. Apalagi pemadaman itu di luar jadwal bergilir yang telah diumumkan dengan tenggat waktu dua hingga tiga jam," ujarnya.
Agus mengemukakan, kebijakan tersebut karena terjadi kerusakan cylinder head dan turbo mesin IV dan grankpin bearing cylinder 5 L mesin V.
"Jadi terjadi defisit energi listrik berkisar 7 - 8 Mega Watt (MW) dengan pemadaman bergilir bervariasi dua hingga tiga jam pada daerah - daerah terjadwalkan, baik di kota maupun pulau Ambon pada pukul 17:00 hingga 23:00 WIT," ujarnya.
Ia mengatakan perbaikan mesin IV sedang dilakukan di Surabaya dan dijadwalkan ditangani selama dua pekan. Sedangkan mesin V menunggu tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PT.PLN ( Persero) pusat untuk pemeriksaan lanjutan dijadwalkan pada pekan ini.
"Kami memohon maaf kepada pelanggan atas kebijakan pemadaman bergilir yang dijadwalkan sejak 15 September 2010 karena beban puncak mencapai 36 - 37 MW, sedangkan kapasitas saat ini hanya 30 MW," katanya.