Ternate (ANTARA) - Masyarakat di Ternate, Maluku Utara (Malut) dalam pekan terakhir, mengeluhkan naiknya harga gula pasir karena berkurangnya stok yang didistribusikan dari Pulau Jawa ke daerah ini.
Salah seorang pedagang di pasar Gamalama, Ibrahim, di Ternate, Senin, mengatakan, naiknya harga gula pasir ini karena pedagang kebanyakan memasok dari Surabaya yang harganya sudah naik, sehingga pedagang yang ada juga menjual dengan harga melebihi dari produsen utama.
"Kalau penyebab harga gula pasir naik, kami hanya menyesuaikan dengan harga yang diterima dari Surabaya," ujarnya.
Sedangkan, seorang pembeli di pasar Gamalama, Nuryani, mengatakan, harga gulapasir naik sejak pekan lalu, dan cukup tinggi. Jika ini tidak segera ditanggapi oleh pemerintah, dikhawatirkan harga makin tinggi, palagi pada April 2020 umat Muslim memasuki Bulan Suci Ramadan.
"Kalau Pemerintah Daerah tidak segera menindak lanjuti, yang dikhawatirkan harga terus naik, dan ini sudah menjelang Bulan Suci Ramadan," katanya.
Sedangkan, Kasi Gasar Pengadaan dan Penyaluran Perum Bulog Sub Divre Ternate, Suhardi Talib ketika dihubungi menyatakan, harga gulapasir di pasaran Ternate bervariatif.
Pedagang di pasar Percontohan dan Pasar Gamalama menjual gula pasir dengan harga bervariasi yakni Rp18.000 per Kg hingga Rp19.000 per Kg. sebelumnya harga gula pasir hanya dijual dengan harga Rp 12.000 per Kg hingga Rp 14.000 per kK.
Harga gula pasir di Ternate naik
Senin, 9 Maret 2020 15:41 WIB