Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis Pingkan Rumondor menyarankan Anda mempersiapkan sejumlah hal sebelum memanfaatkan aplikasi kencan daring untuk menemukan pasangan hidup, terutama bagi para pemula.
"Ada beberapa hal yang perlu Anda established dulu sebelum Anda mencoba (aplikasi kencan). Pertama, tahu tujuan kita apakah mencari teman baru, hubungan enggak long lasting atau mau mencari yang untuk long term bisa lanjut ke pernikahan," ujar dia dalam OkCupid Live Virtual Talkshow, Sabtu.
Saat ini ada beragam aplikasi kencan yang tersedia dengan fitur berbeda-beda. Carilah aplikasi yang bisa mendukung tujuan Anda, misalnya memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk Anda.
Apabila Anda berencana mencari pasangan yang bisa berlanjut ke pernikahan, sebaiknya tentukan kriteria yang spesifik. Misalnya, sosok yang baik, tentukan indikator sifat-sifat yang menurut Anda sesuai dengan "baik". Anda bisa saja memaknai "baik" itu dengan suka mendengarkan dan sebagainya.
"Seringkali orang menjawab 'Ingin yang baik, setia, beriman'. Supaya efektif, tentukan kriteria spesifik yang menjadi indikator sifat-sifat itu. Misalnya, orang baik itu menurut saya yang mendengarkan," tutur Pingkan.
Anda bisa mulai dengan membangun pertemanan, menyortir sosok-sosok yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang Anda punya. Tidak ada salahnya Anda memprioritaskan orang-orang yang menunjukkan minat dan usaha lebih ketimbang yang sebatas menyapa dengan kata "hai".
Pingkan merekomendasikan Anda tidak menanggapi semua orang yang mengajak berkenalan untuk meminimalisir overload pilihan yang berujung menyusahkan Anda memilih.
Tentukan filter diri Anda dan jangan tanggapi orang-orang yang tidak sesuai dengan value Anda sekaligus meminimalisir terbawanya Anda ke dalam hubungan berbahaya.
Deskripsikan secara jelas apa yang baik dan tidak untuk Anda. Hal ini termasuk membatasi dalam meminjamkan atau memberi materi seperti uang dan barang-barang yang Anda.
Anda juga perlu memiliki batasan emosi. Emosi Anda punya Anda sendiri dan Anda yang bertanggung jawab menenangkan diri Anda.
"Jadi, ketika orang lain marah, sedih, kecewa itu tanggung jawab dia menenangkan dirinya. Mempunyai batasan emosi artinya kita tidak mudah merasa sedih kalau orang sedih. Ciri hubungan tidak sehat, orang menyalahkan kekecewaannya ke kita, 'Gua kecewa abis elo sih'. Itu tanda-tanda orang berusaha melewati batasan emosi kita," kata Pingkan.
Saat sudah di aplikasi
Kemudian, saat mengisi profil Anda sebaiknya jujurlah. Taruhlah foto-foto yang memang mewakili diri Anda tanpa harus melebih-lebihkan atau mengurangkan sesuatu.
Brand Ambassador OkCupid Indonesia, Andrea Gunawan (@catwomanizer), yang berpengalaman memanfaatkan aplikasi kencan, menyarankan Anda tidak memberikan nomor telepon pribadi pada orang yang belum Anda kenal dengan baik. Menurut dia, gunakan dulu fitur komunikasi dalam aplikasi untuk melindungi Anda.
Selain itu, cobalah melakukan verifikasi data profil orang yang mengajak Anda berkenalan. Jangan percaya 100 persen pada data yang tertera di profilnya. Gunakan intuisi Anda.
Anda yang khawatir bertemu pria hidung belang yang berorientasi pada hubungan seksual, pelajari bagaimana dia berkomunikasi.
"Sekedar menyapa dengan 'hai', main fisik, ajak chat berbau sensual itu red flag. Sudah sedikit melecehkan kalau dia berkomentar soal sisi sensual. Kalau masih chat di aplikasi, sebaiknya jangan tanggapi," tutur Pingkan.
Tolaklah orang yang meminta swafoto Anda dengan tujuan apa pun termasuk melakukan verifikasi. Anda punya kekuatan untuk melakukannya. Foto profil Anda di aplikasi sebenarnya sudah bisa mewakili gambaran wajah Anda.
Jika Anda perempuan dan berniat memulai percakapan pada orang yang membuat Anda tertarik, maka boleh-boleh saja asalkan ini sesuai dengan nilai-nilai yang Anda punya.
"Perempuan chat duluan? Ya bolehlah. Hanya balik ke value Anda masing-masing, bukan value orangtua. Apa Anda oke menyapa duluan," kata Pingkan.
Dia mengatakan, penting bagi Anda yang menginginkan hubungan solid melandasinya dengan pertemanan yakni saling kenal, jujur, mengapresiasi keberadaan masing-masing, terbuka.
Hal ini akan mempermudah Anda menjalani relasi yang umumnya mengalami pasang dan surut. Hubungan solid yang di dalamnya terdapat apresiasi, saling kenal, jujur, melihat dengan cara pandang yang kurang lebih sama menjadi penting saat Anda menghadapi stres. Anda jadi bisa cenderung lebih mudah menyelesaikan masalah dengan pasangan atau di luar hubungan Anda.
Pingkan mengatakan, di masa pandemi belakangan ini, orang-orang yang kesulitan langsung memilih bertemu daring, termasuk untuk urusan mencari pasangan. Aplikasi kencan daring bahkan menjadi pilihan bukan hanya orang di 21-40 tahun, tetapi juga rentang usia 50-60 tahun ke atas.
Data OkCupid menunjukkan, terjadi peningkatan 280 persen penggunanya melakukan virtual date pada bulan April dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ketika hubungan fisik tidak lagi menjadi pilihan utama bagi banyak orang, terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hubungan secara virtual yang biasanya berdiskusi mulai dari kasus perubahan iklim hingga memasak.
Data juga menunjukkan, terdapat penurunan sejumlah 20 persen pengguna yang memilih untuk mencari hubungan sekadar main-main atau short-term relationship dan sebanyak 43 persen pengguna menginginkan hubungan yang jangka panjang atau mencari pasangan yang serius untuk diajak ke jenjang pernikahan.
Tips psikolog untuk para pencari pasangan via aplikasi kencan
Sabtu, 23 Januari 2021 13:59 WIB