Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai ekspor dari Maluku pada periode Januari hingga Mei 2021 sebesar 10,02 juta dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 66,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Sedangkan pada bulan Mei sendiri ekspor mencapai 1,17 juta dolar AS atau turun 69,56 persen dibanding ekspor April yang mencapai 3,86 juta dolar AS," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan penurunan nilai ekspor pada periode Januari-Mei 2021 terjadi pada komoditas non minyak dan gas (nonmigas) berupa ikan tuna, lobster hidup dan kepiting dengan nilai total 10,02 juta dolar AS. Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan ekspor pada periode yang sama pada 2020, yang mencapai 29,5 juta dolar AS.
"Selama periode Januari-Mei 2021 volume ekspor Maluku mencapai 1.560 ton menurun 70,24 persen dibanding periode yang sama tahun 2020," ujarnya.
Sedangkan ekspor Maluku khusus selama Mei 2021 berasal dari sektor non migas yakni ikan tuna, lobster hidup, udang, kepiting. Negara tujuan ekspor yakni Singapura, Vietnam, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Aktivitas ekspor langsung dari Maluku Mei 2021 turun 74,46 persen, perlu digairahkan
Jessica mengatakan, volume ekspor Maluku pada Mei 2021 mencapai 13.000 ton atau menurun 77,94 persen dibanding April 2021 dan komoditinya terdiri dari kelompok ikan dan udang.
"Ekspor terbesar menuju Hongkong senilai 400 ribu dolar AS," katanya.
Ia mengatakan perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-Mei 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukkan peningkatan terbesar terjadi di Bandara Pattimura sebesar 49,15 persen sedangkan penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 72,82 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso yakni mencapai 75,90 persen.
Baca juga: Sulut ekspor tepung kelapa ke Mesir, perlu ditiru
Pada periode Januari-Mei 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020, ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku mengalami peningkatan persentase ekspor terbesar pada kelompok lak, getah dan damar sebesar 81,62 persen. Secara keseluruhan, ekspor asal Maluku di luar pelabuhan Maluku mengalami peningkatan sekitar 1,76 persen.
"Kelompok komoditi yang memberikan sumbangan ekspor di pelabuhan luar Maluku terbesar pada periode Januari-Mei 2021
adalah kelompok perhiasan atau permata yaitu 55,71 persen dari total ekspor asal Maluku," katanya.
Baca juga: KKP sebut larangan ekspor benih lobster dorong pertumbuhan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Sedangkan pada bulan Mei sendiri ekspor mencapai 1,17 juta dolar AS atau turun 69,56 persen dibanding ekspor April yang mencapai 3,86 juta dolar AS," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan penurunan nilai ekspor pada periode Januari-Mei 2021 terjadi pada komoditas non minyak dan gas (nonmigas) berupa ikan tuna, lobster hidup dan kepiting dengan nilai total 10,02 juta dolar AS. Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan ekspor pada periode yang sama pada 2020, yang mencapai 29,5 juta dolar AS.
"Selama periode Januari-Mei 2021 volume ekspor Maluku mencapai 1.560 ton menurun 70,24 persen dibanding periode yang sama tahun 2020," ujarnya.
Sedangkan ekspor Maluku khusus selama Mei 2021 berasal dari sektor non migas yakni ikan tuna, lobster hidup, udang, kepiting. Negara tujuan ekspor yakni Singapura, Vietnam, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Aktivitas ekspor langsung dari Maluku Mei 2021 turun 74,46 persen, perlu digairahkan
Jessica mengatakan, volume ekspor Maluku pada Mei 2021 mencapai 13.000 ton atau menurun 77,94 persen dibanding April 2021 dan komoditinya terdiri dari kelompok ikan dan udang.
"Ekspor terbesar menuju Hongkong senilai 400 ribu dolar AS," katanya.
Ia mengatakan perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-Mei 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukkan peningkatan terbesar terjadi di Bandara Pattimura sebesar 49,15 persen sedangkan penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 72,82 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso yakni mencapai 75,90 persen.
Baca juga: Sulut ekspor tepung kelapa ke Mesir, perlu ditiru
Pada periode Januari-Mei 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020, ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku mengalami peningkatan persentase ekspor terbesar pada kelompok lak, getah dan damar sebesar 81,62 persen. Secara keseluruhan, ekspor asal Maluku di luar pelabuhan Maluku mengalami peningkatan sekitar 1,76 persen.
"Kelompok komoditi yang memberikan sumbangan ekspor di pelabuhan luar Maluku terbesar pada periode Januari-Mei 2021
adalah kelompok perhiasan atau permata yaitu 55,71 persen dari total ekspor asal Maluku," katanya.
Baca juga: KKP sebut larangan ekspor benih lobster dorong pertumbuhan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021