Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai ekspor dari daerah ini selama April 2021 mengalami kenaikan 24,85 persen atau mencapai 3,86 juta dolar AS, dibanding pada periode Maret 2021 yang hanya 3,09 juta dolar AS.
"Secara kumulatif nilai ekspor Maluku periode Januari hingga April 2021 hanya tercatat 8,85 juta dolar AS atau turun sebesar 64,40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Jumat.
Ekspor Maluku April 2021 mencapai 3,86 juta dolar AS berasal dari komoditi barang non migas yakni ikan tuna, lobster hidup, udang, kepiting serta pala.
Negara tujuan ekspor Maluku April 2021 yakni Singapura, Vietnam, Jepang, Tiongkok,dan Amerika Serikat. Ekspor terbesar menuju Tiongkok senilai 2,35 juta dolar AS.
Sedangkan ekspor Maluku periode Januari - April 2021 berasal dari komoditi non migas senilai 8,85 juta dolar AS berupa ikan tuna, lobster hidup dan kepiting.
Jessica mengatakan, volume ekspor Maluku pada April 2021 mencapai 0,60 ribu ton atau meningkat 3,99 persen dibanding Maret 2021 dan terdiri dari komoditas non migas yaitu kelompok ikan dan udang serta pala.
Ekspor selama periode tersebut dilakukan secara langsung dari Kota Ambon, yakni pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara internasional Pattimura. Jika dibandingkan Maret 2021 terjadi peningkatan ekspor dari pada Bandara Pattimura sebesar 28,05 persen dan pelabuhan Yos Sudarso 27,83 persen.
Pada periode Januari-April 2021 volume ekspor Maluku mencapai 1,42 ribu ton atau menurun 66,94 persen dibanding periode yang sama pada 2020.
Total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku periode Januari sampai April 2021 mencapai 5,37 dolar AS atau naik 9,8 persen dibanding periode yang sama pada 2020.
"Pada April 2021 tidak ada ekspor melalui pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang," tandas Jessica.