Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon mengirimkan sampel diduga mengandung virus corona varian delta (B.1617.2) untuk diperiksa di laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.
"BTKL- PP Ambon telah mengirim sampelnya (varian delta) ke laboratorium Kemenkes Jakarta untuk diteliti lebih lanjut," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku, Adonya Rerung di Ambon, Senin.
Menurutnya, BTKL-PP kelas II Ambon telah melakukan serangkaian penelitian dan uji sampel untuk membuktikan kemungkinan varian baru itu telah masuk di Kota Ambon, tetapi belum ada hasilnya karena keterbatasan fasilitas pada laboratorium yang dimiliki.
Upaya itu dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan virus varian delta telah masuk di Kota Ambon, mengingat dalam sepekan terakhir kasus positif corona meningkat sangat signifikan.
"Kemarin (Minggu) saja terjadi lonjakan kasus terkonfimasi positif di Maluku sangat tinggi yakni 278 kasus, dimana 270 kasus diantaranya dari Kota Ambon," ujar Adonya.
Dia membenarkan penambahan 278 kasus positif baru pada Minggu (4/7) tersebut, sekaligus tercatat sebagai kasus harian tertinggi sejak pandemi melanda Kota Ambon dan Malukupadaumumnya.
Dia berharap hasil pemeriksaan sampelnya dapat segera selesai dan diketahui hasilnya, sehingga bisa ditempuh langkah-langkah penanganan yang tepat untuk mencegah penularannya.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama sudah diketahui hasilnya. Terpenting saat ini masyarakat khususnya di ibu kota provinsi Maluku, lebih meningkatkan kewaspadaan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, sehingga terhindar dari penularan," katanya.
Adonya yang juga Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku mengemukkan, peningkatan kasus berkaitan dengan cuaca ekstrem, di mana curah hujan tinggi yang saat ini terjadi di Maluku.
"Kalau panas virusnya tidak terlalu bergerak, tetapi kalau musim hujan penyebarannya sangat cepat," tandas Adonya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"BTKL- PP Ambon telah mengirim sampelnya (varian delta) ke laboratorium Kemenkes Jakarta untuk diteliti lebih lanjut," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku, Adonya Rerung di Ambon, Senin.
Menurutnya, BTKL-PP kelas II Ambon telah melakukan serangkaian penelitian dan uji sampel untuk membuktikan kemungkinan varian baru itu telah masuk di Kota Ambon, tetapi belum ada hasilnya karena keterbatasan fasilitas pada laboratorium yang dimiliki.
Upaya itu dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan virus varian delta telah masuk di Kota Ambon, mengingat dalam sepekan terakhir kasus positif corona meningkat sangat signifikan.
"Kemarin (Minggu) saja terjadi lonjakan kasus terkonfimasi positif di Maluku sangat tinggi yakni 278 kasus, dimana 270 kasus diantaranya dari Kota Ambon," ujar Adonya.
Dia membenarkan penambahan 278 kasus positif baru pada Minggu (4/7) tersebut, sekaligus tercatat sebagai kasus harian tertinggi sejak pandemi melanda Kota Ambon dan Malukupadaumumnya.
Dia berharap hasil pemeriksaan sampelnya dapat segera selesai dan diketahui hasilnya, sehingga bisa ditempuh langkah-langkah penanganan yang tepat untuk mencegah penularannya.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama sudah diketahui hasilnya. Terpenting saat ini masyarakat khususnya di ibu kota provinsi Maluku, lebih meningkatkan kewaspadaan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, sehingga terhindar dari penularan," katanya.
Adonya yang juga Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Provinsi Maluku mengemukkan, peningkatan kasus berkaitan dengan cuaca ekstrem, di mana curah hujan tinggi yang saat ini terjadi di Maluku.
"Kalau panas virusnya tidak terlalu bergerak, tetapi kalau musim hujan penyebarannya sangat cepat," tandas Adonya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021