Ambon (ANTARA) - Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon yang dipercaya menguji spesimen swap pasien diduga terinfeksi COVID-19 di 11 kabupaten/kota di Maluku, saat ini mengalami kekurangan tenaga untuk menjalankan tugas tersebut.
"Saat ini hanya terdapat empat tenaga di BTKL-PP Kelas II Ambon yang bertugas untuk menguji sampel spesimen swap pasien terduga COVID-19," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang di Ambon, Sabtu.
Dia mengatakan sejak ditetapkan sebagai tempat pemeriksaan spesimen pasien yang diduga terpapar virus corona dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), empat petugas tersebut harus terjun ke lapangan untuk mengambil sampel cairan dari saluran pernapasan bawah pasien terduga COVID-19 sebagai bahan pemeriksaan.
"Jadi mereka harus turun sendiri mengambil sampel lendir dari usapan hidung, mulut dan tenggorokan pasien, kemudian kembali ke kantor BTKL-PP untuk melakukan uji klinis dan analisis," ujar Kasrul yang juga Sekda Maluku.
Keterbatasan tenaga ini berdampak terhadap efektivitas waktu analisis sampel menjadi lebih lama, padahal pihaknya setiap saat bekerja cepat untuk mengetahui hasil dari para terduga COVID-19, sekaligus menempuh langkah-langkah penanganan.
Pihaknya, ujar Kasrul, telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, untuk membantu penambahan tenaga analisis yang dibutuhkan.
"Hasilnya Fakultas MIPA bersedia memperbantukan tiga peneliti yang memiliki kemampuan khusus di bidang analisis untuk membantu memeriksa dan mengalisis sampel swap para terduga COVID-19 yang dibawa ke BTKL-PP kelas II Ambon," katanya.
Tiga peneliti Fakultas MIPA Unpatti tersebut akan bertugas menganalisis spesimen swap, sedangkan empat petugas BTKL kelas II Ambon bertugas di lapangan untuk mengambil sampel usapan lendir para pasien.
"Dengan bantuan tenaga analis ini pemeriksaan sampel swap menjadi lebih cepat dan tidak perlu dikirim ke Jakarta untuk dianalisis," ujarnya.
Dia menambahkan sembilan dari 12 kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang diumumkan pada Sabtu (11/4), merupakan hasil pemeriksaan spesimen swap di BTKL-PP kelas II Ambon.
BTKL-PP Kelas II Ambon kekurangan pemeriksa sampel pasien COVID-19
Minggu, 12 April 2020 5:30 WIB