Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon bersama Ambon Music Office (AMO) melakukan seleksi tenaga pengajar kurikulum muatan lokal berbasis musik di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Kami telah melakukan seleksi dan tersaring 20 orang tenaga pengajar yang tahap awal akan mengajar di 10 sekolah yang menjadi titik 10 destinasi tujuan wisata," kata Direktur Ambon Music Office, Ronny Loppies, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, 20 tenaga pengajar tersebut mempunyai kompetensi musik serta profesional yang telah memiliki jam terbang dalam memainkan musik.
"Tenaga pengajar ini kebanyakan otodidak dalam bermusik dan bukan sarjana yang kompeten di bidangnya, akan mengajar di 10 sekolah yang telah ditetapkan," ujar Ronny.
10 sekolah tersebut yakni SMP Negeri 11 Amahusu, SMPN 10 Soya, SMPN 8 Hutumuri,SMPN15 Hative Besar dan SMPN 2 Waihaong
Sedangkan SD yakni SD Inpres 22 Batu merah, SD Inpres 19 Waihaong, SDN Amahusu, SDN Tuni dan SDN Rutong.
Ronny menjelaskan, salah satu terobosan untuk mempertahankan ekosistem musik pada sebuah kota musik dunia dengan kaitan lima pilar penting yang dibangun AMO, salah satunya adalah pendidikan musik.
Alat musik yang ditetapkan dalam kurikulum muatan lokal untuk kelas 1-3 yakni tifa dan suling bambu, kelas 4-6 alat musik ukulele dan totobuang, sedangkan kelas 7-9 totobuang dan hawaiaan.
"Alat musik yang akan dipelajari, disesuaikan potensi kebutuhan daerah, potensi SDM dan lokasi geografis, " kata Ronny.
10 destinasi unggulan di lima kecamatan di Kota Ambon, diantaranya musik bambu di Dusun Tuni, Amahusu Amboina Ukulele Kids Community, sanggar seni Wairanang, alat musik tifa di Soya dan komunitas musik di Less Mollucans.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021