Harga daging sapi menjelang lebaran hari raya Idul Adha 1442 Hijriah di Ternate, Maluku Utara (Malut) mengalami kenaikan dari Rp120 ribu per Kg menjadi Rp150 ribu per Kg.
Salah seorang pedagang daging Sapi, Riswan kepada ANTARA, di Ternate, Kamis, membenarkan naiknya harga daging sapi dipicu tingginya kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Selain itu, kebutuhan stok daging sapi di Ternate dalam beberapa bulan terakhir ini berkurang, menyusul pengiriman hewan ternak jenis besar ini ke luar Malut meningkat pesat.
Bahkan, berdasarkan data Karantina Hewan Pertanian Ternate hingga Juni sampai Juli 2021, sebanyak 500 lebih hewan sapi yang dikirim ke luar Malut terutama dari Pulau Halmahera merupakan sapi jantan,
Baca juga: Harga daging ayam potong di Ternate naik, begini penjelasannya
Sedangkan, Ketua TPID Kota Ternate, Jusu Sunya mengakui, kebutuhan daging segar yang dikeluhkan, karena peminat pembeli per hari relatf tinggi, sehingga pedagang daging sapi harus menyiapkan 1.200 Kg per hari.
Sedangkan sapi dari Halmahera sudah mulai berkurang sebab, pembeli dari luar Malut membeli dengan harga yang lebih tinggi, bahkan ternak sapi jenis betina pun dijual.
Dia mengakui, adanya usulan pasar ternak dari Dinas Pertanian Kota Ternate selalu dipangkas Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD), sehingga Kota Ternate krisis daging sapi segar.
Baca juga: Harga komoditas rempah di Maluku stabil, begini penjelasannya
Hal ini dikarenakan TPID selalu bertumpu pada sapi Halmahera. Sedangkan, sapi di pulau tetangga sudah dibeli oleh pedagang dari luar Malut dengan harga yang begitu tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan jalur koordinasi dengan TPID Provinsi Malut untuk mencegah pembelian dari luar Malut.
Baca juga: Harga kebutuhan pokok di Ambon stabil saat PPKM mikro, begini penjelasannya
Baca juga: Mantap, harga biji pala di Ternate stabil Rp100 ribu per kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Salah seorang pedagang daging Sapi, Riswan kepada ANTARA, di Ternate, Kamis, membenarkan naiknya harga daging sapi dipicu tingginya kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Selain itu, kebutuhan stok daging sapi di Ternate dalam beberapa bulan terakhir ini berkurang, menyusul pengiriman hewan ternak jenis besar ini ke luar Malut meningkat pesat.
Bahkan, berdasarkan data Karantina Hewan Pertanian Ternate hingga Juni sampai Juli 2021, sebanyak 500 lebih hewan sapi yang dikirim ke luar Malut terutama dari Pulau Halmahera merupakan sapi jantan,
Baca juga: Harga daging ayam potong di Ternate naik, begini penjelasannya
Sedangkan, Ketua TPID Kota Ternate, Jusu Sunya mengakui, kebutuhan daging segar yang dikeluhkan, karena peminat pembeli per hari relatf tinggi, sehingga pedagang daging sapi harus menyiapkan 1.200 Kg per hari.
Sedangkan sapi dari Halmahera sudah mulai berkurang sebab, pembeli dari luar Malut membeli dengan harga yang lebih tinggi, bahkan ternak sapi jenis betina pun dijual.
Dia mengakui, adanya usulan pasar ternak dari Dinas Pertanian Kota Ternate selalu dipangkas Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD), sehingga Kota Ternate krisis daging sapi segar.
Baca juga: Harga komoditas rempah di Maluku stabil, begini penjelasannya
Hal ini dikarenakan TPID selalu bertumpu pada sapi Halmahera. Sedangkan, sapi di pulau tetangga sudah dibeli oleh pedagang dari luar Malut dengan harga yang begitu tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan jalur koordinasi dengan TPID Provinsi Malut untuk mencegah pembelian dari luar Malut.
Baca juga: Harga kebutuhan pokok di Ambon stabil saat PPKM mikro, begini penjelasannya
Baca juga: Mantap, harga biji pala di Ternate stabil Rp100 ribu per kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021