Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate meminta operator dan pengguna transportasi laut antarpulau berhati-hati karena tinggi gelombang di sebagian perairan Maluku Utara (Malut) mencapai 2-3 meter.

"Operator dan pengguna jasa transportasi laut untuk mengantisipasi tingginya gelombang laut seperti Pulau Batang Dua, Morotai, Sanana, Taliabu dan Pulau Obi, akibat adanya peningkatan kecepatan angin berdampak pada tingginya gelombang laut," kata Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Fachmi A Bachdar di Ternate, Minggu.



BMKG mencatat potensi gelombang mencapai 2-3 meter berpotensi terjadi di seluruh wilayah perairan Malut.

BMKG mencatat untuk kelembaban udara mencapai 65-80 persen, suhu udara 28 – 32 C dengan angin bertiup Tenggara – Barat Daya 5 – 40 km/jam dan potensi angin kencang 15 – 60 km/jam terutama di wilayah Sanana, Mangoli, Obi, Loloda dan Patani.

Sementara itu, akibat gelombang tinggi itu, sejumlah kapal rute Ternate-antarpulau seperti Halmahera Selatan sejak malam belum diizinkan untuk berangkat, akibat gelombang disertai angin kencang.   



KM Satria Expres rute Ternate-Babang dan KM Obi Permai rute Ternate-Kupal, Halmahera Selatan, hingga Minggu pagi belum diizinkan berlayar ke Pelabuhan Babang, Halmahera Selatan. 

Di tempat terpisah, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Babang, Rosihan Gamtjim membenarkan adanya potensi gelombang tinggi di perairan Halmahera Selatan dan berkoordinasi dengan pihak otoritas KSOP, sehingga pelayaran Ternate-Babang, dihentikan sementara.

Akibat tidak diizinkannya aktivitas pelayaran Ternate-Babang, membuat sebagian besar penumpang mengembalikan tiketnya ke loket penjualan tiket tanpa dikenakan biaya pemotongan.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021