Ternate (ANTARA) - Kepolisian Resor Ternate Maluku Utara mengeluarkan imbauan kepada masyarakat setempat agar meningkatkan kewaspadaan menyusul terjadinya angin kencang disertai gelombang tinggi di perairan Ternate dan sekitarnya.
"Potensi angin kencang di Kota Ternate bisa berdampak pada berbagai situasi, seperti pohon tumbang. Masyarakat yang bermukim tidak jauh dari pohon besar yang mudah patah diharapkan tetap waspada karena potensi angin masih terus terjadi," kata Kapolres Ternate AKBP Niko Irawan di Ternate, Senin.
Imbauan itu disampaikannya mengingat potensi angin kencang yang masih terjadi di Kota Ternate, sesuai dengan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ternate.
Kapolres Ternate AKBP Niko Irawan menyatakan, peringatan ini diberikan karena angin kencang yang melanda wilayah Ternate belakangan ini bisa mengakibatkan bahaya seperti pohon tumbang dan kerusakan lainnya.
Sehingga, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan menghindari tempat-tempat yang rawan terjadi kecelakaan akibat angin kencang.
Selain potensi pohon tumbang, dia mengingatkan masyarakat mengenai dampak lain dari angin kencang ini, yaitu tinggi gelombang laut yang bisa mempengaruhi aktivitas transportasi laut \
antar-pulau.
"Tinggi gelombang akibat angin ini bisa mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Masyarakat maupun nelayan yang ingin melakukan perjalanan laut sebaiknya menunda perjalanan hingga kondisi kembali normal," ujarnya.
Karena itu, bagi masyarakat yang masih harus beraktivitas di luar rumah, terutama di dekat pepohonan besar atau wilayah pesisir, diharapkan untuk terus memantau informasi dari pihak berwenang dan siap mengambil tindakan pencegahan.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan situasi ini dan selalu waspada demi keselamatan bersama.
Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
Kapolres menegaskan agar warga hanya mengandalkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh instansi terkait, seperti BMKG atau pemerintah setempat. "Jangan percaya informasi lain selain dari instansi terkait yang memiliki wewenang," katanya.
"Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko dan dampak buruk dari bencana alam," katanya.