Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Maluku Utara selama periode 13–18 Juni 2025.
Kepala Stasiun BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate,Sakimin di Ternate, Jumat, mengatakan kondisi atmosfer menunjukkan adanya pola belokan dan pertemuan massa udara serta aktifnya gelombang Kelvin yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di kawasan tersebut.
"Secara umum cuaca di Maluku Utara selama periode ini diprakirakan akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara fluktuatif sepanjang pagi, siang/sore, malam, hingga dini hari," ungkap Sakimin.
Kondisi tersebut, lanjutnya, berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, hingga angin kencang.
Rincian prakiraan cuaca di wilayah Maluku Utara pada 13 Juni 2025, kata dia, hujan sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, dan sekitarnya.
Pada 14–15 Juni 2025 tercatat potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan sekitarnya.
Sedangkan, 16–18 Juni 2025, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat kembali meluas dan diperkirakan terjadi di wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, dan wilayah sekitarnya.
Karena itu BMKG mengimbau pemerintah daerah bersama instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.
Pihaknya telah meminta beberapa langkah mitigasi yang dianjurkan, diantaranya menyiapkan infrastruktur dan sistem pengelolaan air yang memadai untuk menghadapi lonjakan curah hujan, menjauhkan aktivitas masyarakat dan arus lalu lintas dari daerah rawan longsor dan banjir dan memperkuat sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya cuaca ekstrem, dan langkah-langkah antisipasinya.
Sementara itu masyarakat juga dihimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, melakukan kerja bakti membersihkan saluran air, serta menata lingkungan sekitar agar tidak menjadi pemicu banjir.
"Penting bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG. Kesadaran dan kesiapsiagaan kolektif akan sangat membantu dalam meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi," ujar Sakimin.
Pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca dan menginformasikan kondisi terkini kepada masyarakat melalui kanal-kanal resmi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada cuaca ekstrem di Maluku Utara hingga 18 Juni