Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate segera membenahi seluruh kawasan kumuh Kampung Makassar Timur melalui penataan dan menjadikannya sebagai lokasi kuliner dan wisata pesisir pantai dengan anggaran Rp24, 6 miliar.
"Pembenahan kawasan kumuh Kampung Makassar Timur akan ditenderkan tahun ini dan merupakan salah satu kebijakan pusat di daerah, khususnya penanganan kawasan kumuh," kata Plt Kepala Badan Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan proses tender ana bersumber dari APBN tersebut sedang dalam proses pelelangan dan proyek yang menelan anggaran pusat sebesar Rp24.656.200.000 ini, pengerjaannya bisa dipastikan segera jalan.
Selain itu, untuk sumber dana melalui Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHNL) bank dunia, yang dikelola oleh Kementerian dan pelaksana proyek ini nantinya akan dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) PKP Malut.
Dari sejumlah keluarahan yang masuk delinasi kawasan kumuh di Kota Ternate, salah satunya yakni Kampuns Makassar Timur dan jika ini selesai, maka untuk SK pertama delinasi kawasan kumuh akan tuntas di tahun ini.
Dia menyebut, proyek ini dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, yang berkoordinasi dengan Dinas Perkim Kota Ternate, dengan tujuan memberikan ruang kepada para pedagang kuliner yang ada di tempat tersebut.
"Jika ini selesai, tentunya ada tempat untuk para pedagang yang dulu pernah jualan di situ," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini, ada sejumlah langkah-langkah yang diambil pemerintah, salah satunya yakni memperkuat pelaku UMKM, sehingga nantinya diharapkan, bisa memulihkan kembali ekonomi masyarakat yang berada di sekitar area tersebut.
Sementara itu, untuk Analisis Dampak LIngkungan (Amdal), ia bilang sudah selesai, karena jika proyek yang bernilai di atas Rp10 miliar, sudah pasti menggunakan Amdal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Pembenahan kawasan kumuh Kampung Makassar Timur akan ditenderkan tahun ini dan merupakan salah satu kebijakan pusat di daerah, khususnya penanganan kawasan kumuh," kata Plt Kepala Badan Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan proses tender ana bersumber dari APBN tersebut sedang dalam proses pelelangan dan proyek yang menelan anggaran pusat sebesar Rp24.656.200.000 ini, pengerjaannya bisa dipastikan segera jalan.
Selain itu, untuk sumber dana melalui Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHNL) bank dunia, yang dikelola oleh Kementerian dan pelaksana proyek ini nantinya akan dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) PKP Malut.
Dari sejumlah keluarahan yang masuk delinasi kawasan kumuh di Kota Ternate, salah satunya yakni Kampuns Makassar Timur dan jika ini selesai, maka untuk SK pertama delinasi kawasan kumuh akan tuntas di tahun ini.
Dia menyebut, proyek ini dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, yang berkoordinasi dengan Dinas Perkim Kota Ternate, dengan tujuan memberikan ruang kepada para pedagang kuliner yang ada di tempat tersebut.
"Jika ini selesai, tentunya ada tempat untuk para pedagang yang dulu pernah jualan di situ," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini, ada sejumlah langkah-langkah yang diambil pemerintah, salah satunya yakni memperkuat pelaku UMKM, sehingga nantinya diharapkan, bisa memulihkan kembali ekonomi masyarakat yang berada di sekitar area tersebut.
Sementara itu, untuk Analisis Dampak LIngkungan (Amdal), ia bilang sudah selesai, karena jika proyek yang bernilai di atas Rp10 miliar, sudah pasti menggunakan Amdal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021