Tim SAR gabungan masih melakukan operasi SAR guna mencari seorang nelayan yang diduga tenggelam dan hilang di perairan laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah pada 7 Agustus 2021 tepatnya di dekat pantai Desa Tanah Rata atau Pulau Banda.

"Sekarang sudah memasuki operasi SAR hari ke empat dan sejak pukul 08:00 WIT, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Selasa.

Alut yang digunakan untuk melakukan pencarian antara lain RIB 07 milik Pos SAR Banda, kapal patroli PSDKP Napoleon 105, serta long boat milik masyarakat.

Dia juga mengakui kalau musibah tenggelamnya long boat yang mengangkut 28 nelayan tersebut, belakangan diketahui ada satu nelayan yang meninggal dunia atas nama La Hole La Hangu.

"Untuk operasi SAR hari ini, SRU 1 menggunakan RIB 07 melanjutkan pencarian dengan jarak kurang lebih 70 NM dan Heading 271,65° arah Barat dari LKK, sementara SRU 2 menggunakan longboat pukul 08:10 WIT melakukan penyisiran dengan jarak kurang lebih 24 NM dan Heading 272° arah Barat dari LKK," jelas Mustari.

Penyisiran berfokus pada titik koordinat 4°44'20" S - 128°22'55" E dan 4°21'37" S - 128°22'55" E.

"Kami Berharap di hari keempat Ops SAR ini korban bisa segera di temukan dan dievakuasi, dan kepada seluruh tim yg bertugas di lapangan agar tetap berhati-hati dalam pelaksanaan operasi SAR hari ini dengan memperhatikan kondisi cuaca dan tinggi gelombang, mengingat akhir-akhir ini kita memasuki musim hujan dan gelombang tinggi," katanya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, untuk satu orang nelayan yang hilang atas nama Herson Launa (28) saat itu berusaha berenang ke tepi pantai bersama satu temannya, namun karena dalam situasi gelap mereka terpisah sehingga temannya tidak bisa melihat dan mendengar suara korban.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021