Mulai beroperasinya kembali maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang melayani rute Langgur-Ambon dan terkoneksi dengan Makasar dan Jakarta membuka peluang pengembangan sektor potensial baik di Maluku Tenggara maupun Kota Tual.
Hal ini dikatakan Bupati Malra, M Thaher Hanubun dalam sambutannya pada peresmian pengoperasian Sriwijaya Air di Bandar Udara Karel Sadsuitubun Langgur yang dibacakan Staf Ahli Bupati Andreas Safsafubun, Jumat.
"Hadirnya kembali Sriwijaya Air, membuka lebar peluang pengembangan sektor-sektor potensial di Malra, seperti pariwisata dan sektor perikanan," ungkap Thaher.
Baca juga: "Nen Dit Sakmas" cara masyarakat Kei jaga adat dan hormati perempuan, lestarikan budaya
Dijelaskan, sektor pariwisata di Malra sudah sejak lama terhalang oleh tingginya harga tiket penerbangan, sementara untuk sektor perikanan memungkinkan pengiriman barang melalui kargo dapat terwujud.
Hal ini disebabkan adanya penurunan harga tiket pesawat akibat persaingan harga antar maskapai Wings Air dan Sriwijaya Air yang saat ini beroperasi di Bandara Karel Sadsuitubun, dengan harga terjangkau, setelah sekian lama masyarakat disajikan dengan harga tiket yang melambung tinggi, beber Thaher dalam sambutannya.
Baca juga: Pemkab Malra gunakan pinjaman dari PT SMI untuk bangun jalan Tamangil-Weduar
"Ini merupakan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan maksimal dengan harga terjangkau dari maskapai penerbangan yang ada saat ini," tandas Thaher.
Katanya lanjut, ini moment penting yang akan menandai catatan sejarah ayanan maskapai penerbangan di Bandara Karel dengan pendaratan pesawat berbadan lebar, dimana Bandara Karel sendiri telah memenuhi persyaratan untuk pendaratan pesawat berbadan lebar sejak beberapa tahun yang lalu.
Lebih jauh dikatakan, tahun depan, kita akan ekspansi pada pengembangan sektor rumput laut secara besar-besaran, sehingga diharapkan maskapai penerbanga Sriwijaya Air dengan jenis pesawat berbadan lebar ini dapat juga medorong sector ini secara masif.
Baca juga: Sriwijaya Air kembali buka penerbangan ke Maluku Tenggara, cek jadwalnya disini
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Hal ini dikatakan Bupati Malra, M Thaher Hanubun dalam sambutannya pada peresmian pengoperasian Sriwijaya Air di Bandar Udara Karel Sadsuitubun Langgur yang dibacakan Staf Ahli Bupati Andreas Safsafubun, Jumat.
"Hadirnya kembali Sriwijaya Air, membuka lebar peluang pengembangan sektor-sektor potensial di Malra, seperti pariwisata dan sektor perikanan," ungkap Thaher.
Baca juga: "Nen Dit Sakmas" cara masyarakat Kei jaga adat dan hormati perempuan, lestarikan budaya
Dijelaskan, sektor pariwisata di Malra sudah sejak lama terhalang oleh tingginya harga tiket penerbangan, sementara untuk sektor perikanan memungkinkan pengiriman barang melalui kargo dapat terwujud.
Hal ini disebabkan adanya penurunan harga tiket pesawat akibat persaingan harga antar maskapai Wings Air dan Sriwijaya Air yang saat ini beroperasi di Bandara Karel Sadsuitubun, dengan harga terjangkau, setelah sekian lama masyarakat disajikan dengan harga tiket yang melambung tinggi, beber Thaher dalam sambutannya.
Baca juga: Pemkab Malra gunakan pinjaman dari PT SMI untuk bangun jalan Tamangil-Weduar
"Ini merupakan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan maksimal dengan harga terjangkau dari maskapai penerbangan yang ada saat ini," tandas Thaher.
Katanya lanjut, ini moment penting yang akan menandai catatan sejarah ayanan maskapai penerbangan di Bandara Karel dengan pendaratan pesawat berbadan lebar, dimana Bandara Karel sendiri telah memenuhi persyaratan untuk pendaratan pesawat berbadan lebar sejak beberapa tahun yang lalu.
Lebih jauh dikatakan, tahun depan, kita akan ekspansi pada pengembangan sektor rumput laut secara besar-besaran, sehingga diharapkan maskapai penerbanga Sriwijaya Air dengan jenis pesawat berbadan lebar ini dapat juga medorong sector ini secara masif.
Baca juga: Sriwijaya Air kembali buka penerbangan ke Maluku Tenggara, cek jadwalnya disini
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021