Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyiapkan peta bahaya tsunami di Provinsi Maluku.

" Kami pada 2021 telah menyiapkan peta bahaya tsunami di provinsi Maluku, berbeda dengan peta inariks BNPB, " kata kepala Balai Besar BMKG wilayah Sulawesi dan Maluku, Hermawan, Kamis.

Ia mengatakan, peta inariks yang dikeluarkan BNPB hanya memetakan potensi bahaya, sedangkan yang dilakukan BMKG yakni telah memasukkan faktor- faktor seperti batimetri, topografi juga halangan seperti vegetasi dan lainnya.

Setelah melaluka pemetaan bahaya tsunami, Kepala BMKG ke Maluku untuk melakukan survey kebenaran peta tersebut.

Sebagian besar peta yang dikeluarkan BMKG benar dan valid sesuai hasil survey, selanjutnya BMKG sementara menyusun buku untuk dilaporkan ke Gubernur Maluku terkiat hasil survey tersebut, juga akan mengelurkan rekomendasi.

Prioritas utama yang harus dilakukan yakni membuat jalur evakuasi dan tempat evakuasi.


Prioritas kedua untuk mengantisipasi daerah- daerah yang saat ini masih kurang jumlah penduduknya, tetapi di kemudian hari akan bertambah jumlah penduduknya.

"Kami mohon dukungan dari Gubernur Maluku untuk bisa segera merealisasikan penelitian yang dilakakukan," katanya.

Ditambahkannya, hasil penelitian tim ahli bencana gempa bumi di Indonesia, yang paling banyak terjadi di Maluku.

Sehingga harus ada tindaklanjut yang nyata, sehingga bisa menyelamatkan jiwa dan harta benda.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi yang dikeluarkan BNPB, tim BPBD akan memasang jalur evakuasi, yakni dimana saja titik yang harus ditempuh dan titik kumpul.

"Tolong sampaikan ke anggota keluarga, jika terjadi situasi tsunami yang nyata, masyarakat sudah tau jalaur mana yang harus ditempuh dan jangka waktu berapa lama, " tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021