BMKG Ternate sosialisasi kesiapsiagaan bencana megathrust

Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate intensif melakukan sosialisasi guna mengantisipasi adanya potensi dan ancaman megathrust, khususnya di Kawasan Maluku Utara (Malut).

"Kesiapsiagaan bencana megathrust bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab kita semua dalam melakukan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan dengan melibatkan instansi pemerintah, swasta dan organisasi perangkat daerah. Maka dari itu, sosialisasi ini perlu dilaksanakan merata dan menyeluruh di wilayah Malut," kata Petugas BMKG Ternate Basri Kamaruddin di Ternate, Senin.

Menurut dia, Malut berpotensi akan ancaman megathrust, dan di Indonesia butuh perhatian lebih dari seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, dalam melakukan kesiapsiagaan bencana dibutuhkan peran dari instansi pemerintahan, akademisi, kesehatan, perbankan, hingga beberapa perusahaan yang beroperasi di wilayah itu.

Ia menyebut pelaksanaan sosialisasi ini diharapkan dapat secara matang mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana dan dampak yang ditimbulkan, serta meningkatkan pemahaman tentang rencana penyelamatan diri apabila terjadi gempa bumi.

Sementara itu, PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pengelola tambang emas Gosowong di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), memiliki peran dalam mendukung upaya kesiapsiagaan bencana, terutama wilayah operasinya berada di salah satu lokasi rawan gempa di Indonesia.

Wakil Ketua ERT NHM Martinus Jong menyatakan manajemen NHM menyadari bahaya ancaman megathrust yang berkembang di masyarakat, melalui Emergency Response Team (ERT), NHM intensif melakukan sosialisasi kesiapsiagaan bencana menghadapi ancaman megathrust dari BPBD setempat.

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, di antaranya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, hingga pelatihan evakuasi mandiri yang dilakukan masyarakat.