Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon mencatat 37 kejadian gempa bumi mengguncang wilayah Maluku dan sekitarnya dalam sepekan terakhir.
"Periode 3 - 9 Januari 2025 terjadi 37 gempa bumi yang didominasi gempa dangkal mengguncang Maluku dan sekitarnya," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon Djati Cipto Kuncoro di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan ke-37 kejadian gempa bumi tersebut sebagian besar bermagnitudo antara tiga hingga lima dengan 19 kejadian, magnitudo kurang dari tiga dengan delapan kejadian, dan di atas lima sebanyak satu kejadian.
Berdasarkan kedalaman gempa, gempa dangkal (antara 1-60 kilometer) sebanyak 14 kejadian, gempa menengah (60-300 kilometer) satu kejadian, dan 13 kejadian gempa di kedalaman lebih dari 300 km.
Dari 37 kejadian gempa bumi tersebut, terdapat dua gempa yang dirasakan masyarakat dengan skala II - III MMI di Ambon dan Kairatu.
BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.
BMKG juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab bila terjadi gempa bumi. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Jika terjadi gempa bumi, lanjutnya, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Djati.