Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate melaporkan adanya pola konvergensi dan sirkulasi anti-siklon di wilayah Maluku Utara yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem hingga 15 Januari 2025.
"Di samping itu kami imbau waspadai potensi bencana hidrometeorologi dan mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jarak pandang berkurang, dan angin kencang," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, Sakimin, di Ternate, Kamis.
Ia menyebut, pada periode 9-15 Januari 2025 cuaca di Malut diperkirakan akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat secara fluktuatif pada siang, sore, malam, dan dini hari.
Sedangkan untuk 9-10 Januari 2025 hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, dan Pulau Taliabu. Pada 11-12 Januari 2025 hujan dengan intensitas serupa diprakirakan terjadi di Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, dan Pulau Taliabu.
Untuk 13-15 Januari 2025 wilayah terdampak meluas ke Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, dan Kepulauan Sula.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan memastikan infrastruktur dan tata kelola sumber daya air dalam kondisi optimal, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, diharapkan masyarakat selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal resmi seperti laman www.bmkg.go.id.
BMKG: Pertumbuhan awan hujan potensi sebabkan cuaca ekstrem
Kamis, 9 Januari 2025 12:27 WIB