Komunitas lingkungan hidup di Kota Ambon, Beta Bank Sampah mendaur ulang kertas bekas dalam proyek yang diberi nama "Kertas Beta" dan dibagikan gratis kepada masyarakat guna mendorong penyelamatan alam dari bahaya kerusakan berkepanjangan.

"Kami mengumpulkan kertas-kertas bekas yang tidak terpakai untuk didaur ulang secara manual dan sederhana sekali, selanjutnya dibagikan secara gratis kepada siapa saja. Jika ada yang mau bisa mengontak dan siap dikirimkan," kata Koordinator Beta Bank Sampah, Georgie Manuhuwa,  di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan Beta Bank Sampah mulai menggarap proyek daur ulang kertas bekas yang diberi nama "Kertas Beta" sebulan yang lalu, agar bisa digunakan kembali oleh masyarakat. Selain mengurangi produksi sampah kertas, proyek ini menjadi kampanye untuk menyelamatkan lingkungan.

Karena ada efek domino yang bisa ditimbulkan dari peningkatan produksi kertas dan tisu, yakni banyak pohon harus dikorbankan dan bisa berdampak pada alam, di antaranya air sungai meluap dan bencana banjir yang membahayakan manusia.

"Kertas dan tisu menjadi barang yang tidak asing bagi kita semua. Ternyata fakta menarik dari kertas dan tisu membutuhkan sumber daya alam berupa 27.000 batang kayu. Produk yang terbuat dari batang kayu ini tidak mudah untuk didaur ulang sehingga tidak heran sampah kertas dan tisu menumpuk bersama sampah plastik," ujar Georgie.

Menurut dia, daur ulang sampah kertas dilakukan secara manual menggunakan alat cetak sederhana yang dibuat dari jala untuk menangkap ikan. Kertas-kertas bekas yang telah dikumpulkan dipotong-potong lalu direndam selama dua sampai tiga hari hingga menjadi bubur kertas, selanjutnya diberi pewarna makan agar berwarna kemudian dicetak dan dijemur di bawah panas matahari hingga kering.

Hingga saat ini produksi Kertas Beta berukuran 210x330 mm sudah lebih dari 20 ribu lembar, disusun 50 lembar per pak untuk dibagikan gratis. Semula kertas hasil daur ulang itu hanya dibagi-bagikan ke rumah-rumah baca, kelompok belajar, sekolah Pendidikan anak usia dini (Paud) dan Taman Kanak-kanak (TK), tetapi kemudian minat terhadap Kertas Beta semakin meningkat.

Beberapa komunitas kreatif dan organisasi lingkungan hidup, salah satunya Moluccas Coastal Care juga tertarik mengunakan Kertas Beta sebagai sebagai alat tulis-menulis untuk anak-anak di Rumah Belajar yang mereka bangun di Kepulauan Banda.

"Karena kertas kami dibuat secara manual dan sangat sederhana sehingga menyisipkan saran penggunaan kertas. Untuk kreasi tulisan, menggambar pola dan lain-lain, menggunakanlah spidol. Memotong kertas sebaiknya menggunakan gunting jangan dengan cutter. Disarankan untuk jangan dipakai untuk print dulu," kata Georgie.
 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021