Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong pembangunan Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, Maluku, guna mendukung Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Dalam kunjungannya bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Ambon, Kamis, Menko Luhut juga mendorong kerja sama yang harmonis untuk mewujudkan infrastruktur tersebut.
"Sepanjang itu dilakukan untuk kepentingan nasional, nggak ada conflict of interest, just do it. Nggak akan ada masalah. Kalau mau maju, kita harus ubah pola pikir dan mau kolaborasi," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menko Luhut menuturkan Kota Ambon membutuhkan sentuhan dari pusat. Ia memastikan pemerintah pusat akan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
"Saya ke sini untuk mendengarkan permasalahan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diambil karena Ambon membutuhkan dukungan pemerintah pusat," tegasnya.
Pembangunan pelabuhan baru di Ambon itu dinilai sangat diperlukan, mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan, permukiman, dan fasilitas umum lainnya.
Baca juga: Luhut tekankan pentingnya bangun SDM andal dukung LIN di Maluku
Pelabuhan Ambon Baru itu nantinya akan diintegrasikan dengan pusat kegiatan perikanan, sehingga dapat meningkatkan ekspor dan dalam jangka panjang memunculkan dampak ganda yang menyejahterakan masyarakat.
Sebagai wilayah dengan produksi ikan yang melimpah, dalam pembangunan pelabuhan baru tersebut ditemui beberapa permasalahan, seperti pelabuhan kargo dan peti kemas eksisting yang akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun mendatang, padatnya akses keluar dan masuk Teluk Ambon, dan pelabuhan perikanan yang telah melebihi kapasitas.
Pelabuhan ini diharapkan mampu menjadi pusat beberapa kegiatan, antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal LNG dan pembangkit listrik. Kemudian, untuk pendanaan tahun 2022-2024 akan memanfaatkan maritime fund atau biaya dari sektor privat.
Selain itu, terkait segi lingkungan, pemerintah pusat mendorong agar nantinya pelabuhan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Menko Luhut juga meminta kepada Gubernur Maluku untuk mendorong keterlibatan mahasiswa Universitas Pattimura.
"Kita harus dorong keterlibatan mahasiswa supaya ada transfer pengetahuan. Kita harus membuat anak-anak bertanggung jawab terhadap masa depan mereka," ujarnya.
Menko Luhut juga menekankan pentingnya studi dalam pembangunan Pelabuhan Ambon Baru. Kajian tersebut termasuk pembuatan peta pelabuhan, grand design sarana dan prasarana infrastruktur, serta training bagi 10 ribu tenaga kerja lokal.
"Kita bisa dorong investor untuk adakan corporate social responsibility berupa penyediaan pelatihan dan memberikan kontribusi pendidikan yang bagus bagi anak bangsa," ujar Luhut.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov Malut matangkan program LIN
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Dalam kunjungannya bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Ambon, Kamis, Menko Luhut juga mendorong kerja sama yang harmonis untuk mewujudkan infrastruktur tersebut.
"Sepanjang itu dilakukan untuk kepentingan nasional, nggak ada conflict of interest, just do it. Nggak akan ada masalah. Kalau mau maju, kita harus ubah pola pikir dan mau kolaborasi," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menko Luhut menuturkan Kota Ambon membutuhkan sentuhan dari pusat. Ia memastikan pemerintah pusat akan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
"Saya ke sini untuk mendengarkan permasalahan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diambil karena Ambon membutuhkan dukungan pemerintah pusat," tegasnya.
Pembangunan pelabuhan baru di Ambon itu dinilai sangat diperlukan, mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan, permukiman, dan fasilitas umum lainnya.
Baca juga: Luhut tekankan pentingnya bangun SDM andal dukung LIN di Maluku
Pelabuhan Ambon Baru itu nantinya akan diintegrasikan dengan pusat kegiatan perikanan, sehingga dapat meningkatkan ekspor dan dalam jangka panjang memunculkan dampak ganda yang menyejahterakan masyarakat.
Sebagai wilayah dengan produksi ikan yang melimpah, dalam pembangunan pelabuhan baru tersebut ditemui beberapa permasalahan, seperti pelabuhan kargo dan peti kemas eksisting yang akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun mendatang, padatnya akses keluar dan masuk Teluk Ambon, dan pelabuhan perikanan yang telah melebihi kapasitas.
Pelabuhan ini diharapkan mampu menjadi pusat beberapa kegiatan, antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal LNG dan pembangkit listrik. Kemudian, untuk pendanaan tahun 2022-2024 akan memanfaatkan maritime fund atau biaya dari sektor privat.
Selain itu, terkait segi lingkungan, pemerintah pusat mendorong agar nantinya pelabuhan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Menko Luhut juga meminta kepada Gubernur Maluku untuk mendorong keterlibatan mahasiswa Universitas Pattimura.
"Kita harus dorong keterlibatan mahasiswa supaya ada transfer pengetahuan. Kita harus membuat anak-anak bertanggung jawab terhadap masa depan mereka," ujarnya.
Menko Luhut juga menekankan pentingnya studi dalam pembangunan Pelabuhan Ambon Baru. Kajian tersebut termasuk pembuatan peta pelabuhan, grand design sarana dan prasarana infrastruktur, serta training bagi 10 ribu tenaga kerja lokal.
"Kita bisa dorong investor untuk adakan corporate social responsibility berupa penyediaan pelatihan dan memberikan kontribusi pendidikan yang bagus bagi anak bangsa," ujar Luhut.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov Malut matangkan program LIN
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021