Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku memandang gladi ruang (table top exercise - TTX) yang digelar melibatkan berbagai pemangku kebijakan teknis, menjadi panduan membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa gumi dan tsunami.
"Gladi ruang menjadi pelajaran penting bagi semua komponen teknis terkait kebencanaan untuk menyatukan derap langkah dan strategi penanganan dalam menghadapi bencana di masa mendatang," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Hendri M. Far-Far, saat menutup TTX gempa bumi dan tsunami di Ambon, Sabtu.
Gladi ruang yang berlangsung sejak Jumat (15/10) merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2021 yang dipusatkan di Kota Ambon, dan puncaknya pada 20 Oktober 2021.
Kegiatan yang menghadirkan sejumlah fasilitator BNPB bekerja sama dengan Universitas Brunel university London, Inggris dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga menjadi bagian dari upaya membangun ketahanan gempa dan tsunami di timur.
Gladi ruang juga bertujuan memvalidasi, menguji dan mengevaluasi kebijakan, rencana, prosedur, memperjelas peran dan tanggung jawab, meningkatkan koordinasi dan komunikasi, mengidentifikasi permasalahan dengan metode diskusi serta menjadi dasar menuju latihan selanjutnya.
Gladi ruang itu menjadi sangat penting mengingat provinsi Maluku yang terkenal sebagai wilayah kepulauan, sangat rentan akan ancaman gempa bumi serta longsor bawah laut yang dapat menimbulkan tsunami.
Hendri mencontohkan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang tiga wilayah di Maluku pada 29 September 2019, berdampak menimbulkan kepanikan dan kemacetan arus lalu lintas, dikarenakan sistem komando dan kesiapsiagaan yang tidak berjalan dengan lancar.
Karena itu, gladi lapang yang dilakukan itu akan terus ditingkatkan terus menerus guna meningkatkan kapasitas serta menyamakan standar operasional prosedur (SOP) kedaruratan semua komponen teknis, sehingga benar-benar siap menghadapi kondisi darurat bencana.
"Pemerintah dan masyarakat Maluku masih tetap membutuhkan pendampingan dan bimbingan BNPB untuk memperkuat sistem kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami di masa mendatang," ujarnya.
Kendati berada di wilayah sangat rentan akan bencana, Hendri meminta dukungan seluruh masyarakat untuk terus berdoa agar dijauhkan dan dihindarkan dari kejadian gempa bumi dan tsunami yang siklusnya terjadi berulang.
"Walaupun siklus gempa bumi ini berulang, tetapi mari kita berdoa bersama kepada Tuhan Maha Kuasa untuk dijauhkan dari segala bencana yang dapat menimbulkan korban jiwa, sekaligus memberikan kita kekuatan untuk tidak gentar menghadapinya," tandas Hendri..
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Gladi ruang menjadi pelajaran penting bagi semua komponen teknis terkait kebencanaan untuk menyatukan derap langkah dan strategi penanganan dalam menghadapi bencana di masa mendatang," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Hendri M. Far-Far, saat menutup TTX gempa bumi dan tsunami di Ambon, Sabtu.
Gladi ruang yang berlangsung sejak Jumat (15/10) merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2021 yang dipusatkan di Kota Ambon, dan puncaknya pada 20 Oktober 2021.
Kegiatan yang menghadirkan sejumlah fasilitator BNPB bekerja sama dengan Universitas Brunel university London, Inggris dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga menjadi bagian dari upaya membangun ketahanan gempa dan tsunami di timur.
Gladi ruang juga bertujuan memvalidasi, menguji dan mengevaluasi kebijakan, rencana, prosedur, memperjelas peran dan tanggung jawab, meningkatkan koordinasi dan komunikasi, mengidentifikasi permasalahan dengan metode diskusi serta menjadi dasar menuju latihan selanjutnya.
Gladi ruang itu menjadi sangat penting mengingat provinsi Maluku yang terkenal sebagai wilayah kepulauan, sangat rentan akan ancaman gempa bumi serta longsor bawah laut yang dapat menimbulkan tsunami.
Hendri mencontohkan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang tiga wilayah di Maluku pada 29 September 2019, berdampak menimbulkan kepanikan dan kemacetan arus lalu lintas, dikarenakan sistem komando dan kesiapsiagaan yang tidak berjalan dengan lancar.
Karena itu, gladi lapang yang dilakukan itu akan terus ditingkatkan terus menerus guna meningkatkan kapasitas serta menyamakan standar operasional prosedur (SOP) kedaruratan semua komponen teknis, sehingga benar-benar siap menghadapi kondisi darurat bencana.
"Pemerintah dan masyarakat Maluku masih tetap membutuhkan pendampingan dan bimbingan BNPB untuk memperkuat sistem kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami di masa mendatang," ujarnya.
Kendati berada di wilayah sangat rentan akan bencana, Hendri meminta dukungan seluruh masyarakat untuk terus berdoa agar dijauhkan dan dihindarkan dari kejadian gempa bumi dan tsunami yang siklusnya terjadi berulang.
"Walaupun siklus gempa bumi ini berulang, tetapi mari kita berdoa bersama kepada Tuhan Maha Kuasa untuk dijauhkan dari segala bencana yang dapat menimbulkan korban jiwa, sekaligus memberikan kita kekuatan untuk tidak gentar menghadapinya," tandas Hendri..
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021