Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengimbau warga setempat untuk bersiaga dan mengantisipasi potensi ancaman bencana banjir dan tanah longsor di provinsi itu.
"Saya meminta BPBD kabupaten/kota untuk siaga, waspada, dan tanggap dalam menindaklanjuti arahan tersebut. Kami juga mengimbau agar BPBD proaktif menyampaikan informasi terkini terkait curah hujan, tinggi muka air, dan potensi wilayah terdampak bencana. Selain itu, ketersediaan rambu dan jalur evakuasi juga harus dipastikan," kata Kepala BPBD Malut Fehby Alting di Ternate, Selasa.
Imbauan ini menyusul peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate yang memprediksi cuaca ekstrem akan berlangsung hingga Rabu (18/12).
Menurut Fehby, BPBD Kota Ternate telah melaporkan beberapa lokasi terdampak bencana, seperti banjir, pohon tumbang, dan tanah longsor. Lokasi tersebut meliputi Kelurahan Akehuda di Ternate Utara, Kelurahan Dufa-Dufa, dan Tanah Tinggi Barat di Ternate Tengah.
Untuk data korban dan kerugian, khususnya di Kelurahan Akehuda, banjir menyebabkan 15 kepala keluarga (KK) atau 53 jiwa terdampak, terdiri atas 26 laki-laki dan 27 perempuan. Para korban telah dievakuasi ke SKB Kota Ternate.
Selain itu, 22 rumah dilaporkan terendam banjir, dua rumah mengalami kerusakan sedang akibat longsor dan dua rumah rusak ringan akibat pohon tumbang, talud pengaman tanah serta satu unit sumur milik warga di Akehuda juga mengalami kerusakan berat.
Bantuan dari Kemessos RI melalui Dinas Sosial Malut, Sentra Wasana Bahagia Ternate dan Dinas Sosial Kota Ternate telah mendistribusikan bantuan berupa terpal gulung, kasur, kid ware, selimut sebagai langkah awal penanganan kepada pengungsi asal Kelurahan Akehuda.
Fehby menambahkan bahwa kondisi banjir di lokasi terdampak telah berangsur surut dan pembersihan material banjir serta pohon tumbang masih berlangsung. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa.
Untuk itu, BPBD Malut mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, terutama di sekitar bantaran sungai, daerah perbukitan atau area yang rawan longsor. Masyarakat juga diminta untuk mengurangi aktivitas di sekitar pepohonan tua atau area pohon yang rawan tumbang demi keselamatan.
"Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem, BPBD meminta seluruh pihak tetap waspada dan memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG," katanya.