Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku dorong peningkatan kapasitas pelaku wisata di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, sehubungan dengan daerah itu sebagai kawasan strategis pariwisata nasional.
"Banda menjadi daerah prioritas sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, juga lokomotif objek wisata di Maluku bersama kawasan di 11 kabupaten/kota lainnya," kata Sekretaris Dispar Provinsi Maluku Rio Z.M. Pelu di Ambon, Senin.
Ia mengatakan sejak pandemi COVID-19, angka kunjungan ke Pulau Banda dan sekitarnya jauh berkurang. Kendati demikian, Dispar Maluku tetap mendorong peningkatan kapasitas para pelaku wisata di daerah itu.
Beberapa kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis, seperti pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Pulau Hatta dan melatih para pemandu wisata di Banda Naira pada 18-20 Oktober 2021, guna mempersiapkan kemampuan dan keterampilan mereka agar lebih siap setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Kegiatan itu, kata Rio, juga berkaitan dengan upaya mendorong desa-desa di Kepulauan Banda bisa lebih siap menjadi desa wisata, sehingga bisa turut serta meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.
"Meski kunjungan wisatawan sangat jauh berkurang, tapi mereka harus terus menjaga kapasitas, kemampuan dan keterampilan agar ketika pandemi selesai ataupun 14 lintas batas antarnegara dibuka, Banda dan tujuan wisata lainnya sudah siap untuk mendorong perekonomian dari sektor pariwisata," ucap Rio.
Selain melatih pemandu wisata dan membentuk pokdarwis, Dispar Maluku juga menggelar pelatihan sertifikasi makanan halal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang penyediaan makanan khas Banda sebagai oleh-oleh bagi turis yang berkunjung ke daerah itu.
Pelatihan tersebut, kata Rio, berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas ekonomi kreatif yang didorong melalui beberapa pameran dan festival, salah satunya adalah Festival Hatta-Sjahrir yang digelar Agustus 2021.
"Kita mempersiapkan para pemangku kepentingan pariwisata siap berakselerasi setelah pandemi COVID-19 selesai, dan akses pariwisata bisa terbuka sehingga kita bisa berlari sama cepatnya dengan daerah-daerah wisata yang lain untuk kemajuan pariwisata di Maluku dan Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Banda menjadi daerah prioritas sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, juga lokomotif objek wisata di Maluku bersama kawasan di 11 kabupaten/kota lainnya," kata Sekretaris Dispar Provinsi Maluku Rio Z.M. Pelu di Ambon, Senin.
Ia mengatakan sejak pandemi COVID-19, angka kunjungan ke Pulau Banda dan sekitarnya jauh berkurang. Kendati demikian, Dispar Maluku tetap mendorong peningkatan kapasitas para pelaku wisata di daerah itu.
Beberapa kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis, seperti pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Pulau Hatta dan melatih para pemandu wisata di Banda Naira pada 18-20 Oktober 2021, guna mempersiapkan kemampuan dan keterampilan mereka agar lebih siap setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Kegiatan itu, kata Rio, juga berkaitan dengan upaya mendorong desa-desa di Kepulauan Banda bisa lebih siap menjadi desa wisata, sehingga bisa turut serta meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.
"Meski kunjungan wisatawan sangat jauh berkurang, tapi mereka harus terus menjaga kapasitas, kemampuan dan keterampilan agar ketika pandemi selesai ataupun 14 lintas batas antarnegara dibuka, Banda dan tujuan wisata lainnya sudah siap untuk mendorong perekonomian dari sektor pariwisata," ucap Rio.
Selain melatih pemandu wisata dan membentuk pokdarwis, Dispar Maluku juga menggelar pelatihan sertifikasi makanan halal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang penyediaan makanan khas Banda sebagai oleh-oleh bagi turis yang berkunjung ke daerah itu.
Pelatihan tersebut, kata Rio, berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas ekonomi kreatif yang didorong melalui beberapa pameran dan festival, salah satunya adalah Festival Hatta-Sjahrir yang digelar Agustus 2021.
"Kita mempersiapkan para pemangku kepentingan pariwisata siap berakselerasi setelah pandemi COVID-19 selesai, dan akses pariwisata bisa terbuka sehingga kita bisa berlari sama cepatnya dengan daerah-daerah wisata yang lain untuk kemajuan pariwisata di Maluku dan Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021