Gubernur Maluku Murad Ismail menegaskan pemerintah dan masyarakat di provinsi itu siap "keku" (mengusung barang di kepala) terhadap aktivitas atau siapa pun yang berniat membangun daerah tersebut.

"Peringatan Bulan pengurangan risiko bencana (PRB) 2021 ini sangat luar biasa, apalagi Maluku ditunjuk sebagai tuan rumah. Karena itu kita 'keku' sama-sama untuk menyukseskannya," kata Gubernur saat memberikan penghargaan kepada 44 komunitas peduli sungai (KPS) Maluku oleh Kepala BNPB  Ganip Warsito, di kampus IAIN Ambon, Selasa.

Dia menegaskan, tema peringatan Bulan PRB 2021 yakni "Baku Keku Raih Ketangguhan" sangatlah tepat karena menggambarkan sifat kegotong royongan orang Maluku dalam menyukseskan sebuah kegiatan atau acara besar.

"Baku (saling) dukung itu hanya sekedar saja. Tetapi kalau dikeku di kepala berarti itu sebuah penghargaan yang luar biasa," ujarnya.

Mantan Komandan Korps Brimob Mabes Polri itu, menyatakan, filosofi menggotong atau memikul orang di atas kepala bagi orang Maluku adalah sebuah penghormatan yang mendalam terhadap orang tersebut.

Hal itu mengindikasikan orang Maluku dalam menolong sesama tidak setengah hati, tetapi dilakukan dengan tulus.

Karena itu penunjukkan Maluku sebagai tuan rumah peringatan Bulan PRB 2021, adalah keputusan yang sangat berharga bagi pemerintah dan seluruh masyarakat di Maluku, terutama untuk membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di masa mendatang.
Kepala BNPB Ganip Warsito dan Gubernur Maluku Murad Ismail mencicipi durian di salah satu stan pameran kuliner dan kerajinan khas Ambon di halaman kampus IAIN Ambon, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Selasa (19/10). (ANTARA/Jimmy Ayal)

Beranjak dari tema dan filosifi orang Maluku itu, Gubernur menegaskan mendukung sepenuhnya penyelenggaraan peringatan Bulan PRB yang dihadiri pimpinan BPBD dari seluruh daerah di tanah air.

"Tentu kami mendapatkan banyak manfaat dari peringatan ini, terutama membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat menghadapi berbagai ancaman bencana, karena wilayah kita sangat rawan akan gempa bumi dan tsunami," katanya.

Dia mengajak semua pihak untuk saling mendukung untuk mewujudkan berbagai langkah terbaik demi kelangsungan hidup bersama di Maluku di masa mendatang.

"Atas nama pemerintah dan masyarakat saya mengapresiasi kehadirian seluruh unsur pentaheliks untuk menyatukan pikiran dan upaya untuk pengurangan risiko bencana, sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai negara yang tangguh menghadapi segala ancaman bencana," katanya.

Gubernur juga mengutip kalimat bijak yakni "jangan tinggalkan air mata untuk anak cucu kita, tetapi tinggalkanlah mata air untuk mereka".

Dalam konteks pelestarian alam dan lingkungan berkelanjutan, kalimat tersebut, dirasakannya memiliki makna sangat mendalam karena mengingatkan semua pihak untuk mewarisi sesuatu yang baik dan berharga bagi generasi penerus di masa mendatang.
 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021