PT PLN (Persero) menyatakan kapasitas terpasang pembangkit di wilayah Maluku dan Papua sejak 2013 hingga kini mencapai 1,3 gigawatt dan mengalami pertumbuhan sebesar 36 persen dibandingkan sebelumnya.
"PLN berkomitmen untuk memberikan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal atau 3T. Dengan hadirnya listrik masyarakat Indonesia timur bisa meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya," kata Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam rilis pers yang diterima Antara di Ternate, Sabtu.
Dia menyatakan, sejak berdirinya PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) untuk wilayah kerja Maluku dan Papua pada tahun 2013, kapasitas terpasang pembangkit di wilayah tersebut tumbuh sebesar 36 persen. Rata-rata pertumbuhan itu lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional yang sebesar 15 persen.
Jumlah kapasitas terpasang pembangkit di wilayah kerja PLN UIP Maluku Papua terus bertambah dalam lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan komitmen PLN untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara nasional, sejak 2017 pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit meningkat 15 persen menjadi 64,2 gigawatt (GW). Bila dibandingkan, rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang nasional tersebut masih lebih rendah daripada pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit di wilayah Indonesia Timur, yakni Maluku dan Papua yang tumbuh sebesar 36 persen dan Nusa Tenggara yang tumbuh 48 persen.
"Untuk wilayah Maluku dan Papua saja hingga September tahun ini telah mencapai 1,3 GW," katanya.
Baca juga: PLN targetkan SPKLU mobil operasi di Ambon November 2021, begini penjelasannya
Meski di tengah kondisi pandemi COVID-19, lanjutnya, PLN tak berhenti menghadirkan akses kelistrikan bagi masyarakat. Hal ini tercermin dari PLN terus membangun infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk dan jaringan distribusi. Penambahan kapasitas pembangkit hingga September 2021 ini mencapai 936,6 MW. Untuk transmisi sepanjang 1.910 kilometer sirkuit (kms). Sedangkan Gardu Induk sebesar 4.521 MVA.
Pertumbuhan infrastruktur kelistrikan dari tahun ke tahun terus tumbuh. Hingga September 2021 PLN telah membangun 2.235 unit gardu induk. Sebelumnya pada 2020 sejumlah 2.203 gardu induk. Sedangkan di 2019 sebanyak 2.123 gardu induk.
Untuk kapasitas trafo distribusi pada September 2021 ini mencapai 62.559 MVA dari 534.654 unit terpasang. Sedangkan untuk jaringan tegangan menengah (JTM) telah tersambung sepanjang 419.948 kms.
"Kami berharap dengan hadirnya listrik di pelosok negeri bisa membantu masyarakat agar lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraan," ujar Zulkifli.
Baca juga: PLN Beri Penghargaan ke Bupati Malra karena sukseskan listrik desa, peduli rakyat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"PLN berkomitmen untuk memberikan akses listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal atau 3T. Dengan hadirnya listrik masyarakat Indonesia timur bisa meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya," kata Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam rilis pers yang diterima Antara di Ternate, Sabtu.
Dia menyatakan, sejak berdirinya PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) untuk wilayah kerja Maluku dan Papua pada tahun 2013, kapasitas terpasang pembangkit di wilayah tersebut tumbuh sebesar 36 persen. Rata-rata pertumbuhan itu lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional yang sebesar 15 persen.
Jumlah kapasitas terpasang pembangkit di wilayah kerja PLN UIP Maluku Papua terus bertambah dalam lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan komitmen PLN untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara nasional, sejak 2017 pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit meningkat 15 persen menjadi 64,2 gigawatt (GW). Bila dibandingkan, rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang nasional tersebut masih lebih rendah daripada pertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit di wilayah Indonesia Timur, yakni Maluku dan Papua yang tumbuh sebesar 36 persen dan Nusa Tenggara yang tumbuh 48 persen.
"Untuk wilayah Maluku dan Papua saja hingga September tahun ini telah mencapai 1,3 GW," katanya.
Baca juga: PLN targetkan SPKLU mobil operasi di Ambon November 2021, begini penjelasannya
Meski di tengah kondisi pandemi COVID-19, lanjutnya, PLN tak berhenti menghadirkan akses kelistrikan bagi masyarakat. Hal ini tercermin dari PLN terus membangun infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk dan jaringan distribusi. Penambahan kapasitas pembangkit hingga September 2021 ini mencapai 936,6 MW. Untuk transmisi sepanjang 1.910 kilometer sirkuit (kms). Sedangkan Gardu Induk sebesar 4.521 MVA.
Pertumbuhan infrastruktur kelistrikan dari tahun ke tahun terus tumbuh. Hingga September 2021 PLN telah membangun 2.235 unit gardu induk. Sebelumnya pada 2020 sejumlah 2.203 gardu induk. Sedangkan di 2019 sebanyak 2.123 gardu induk.
Untuk kapasitas trafo distribusi pada September 2021 ini mencapai 62.559 MVA dari 534.654 unit terpasang. Sedangkan untuk jaringan tegangan menengah (JTM) telah tersambung sepanjang 419.948 kms.
"Kami berharap dengan hadirnya listrik di pelosok negeri bisa membantu masyarakat agar lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraan," ujar Zulkifli.
Baca juga: PLN Beri Penghargaan ke Bupati Malra karena sukseskan listrik desa, peduli rakyat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021