Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku mengimbau warga Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah tidak panik dan tetap waspada, menyusul gempa magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah itu, Kamis, sekitar pukul 09.42 WIB atau 11.42 WIT.
"Warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Tetaplah berdoa agar bencana ini segera berakhir dan tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala BPBD Maluku Hendri M. Far-Far yang dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Kamis petang.
Dia menjelaskan saat ini BPBD Maluku Tengah telah menurunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan kajian cepat di lokasi terdampak bencana.
"Kami pun telah melakukan koordinasi secara intens bersama BPBD Maluku Tengah, BMKG Maluku dan SAR Ambon untuk mengantisipasi dampak yang timbul akibat gempa bumi ini," katanya.
Berdasarkan hasil pendataan sementara yang dilakukan TRC Maluku Tengah, dilaporkan 19 rumah warga Sawai rusak ringan dan sedang, serta masing-masing satu rumah ibadah dan sekolah rusak ringan.
Di Desa Olong dan Besi tercatat masing-masing dua rumah warga rusak ringan, sedangkan di Desa Masihulang tiga rumah warga rusak.
"Tidak ada korban jiwa akibat gempa yang dirasakan di beberapa wilayah, termasuk di Kota Ambon. Setelah ini tim akan turun untuk mengkaji tingkat kerusakan rumah warga dan fasilitas," katanya.
Gempa yang berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan memiliki parameter terkini dengan magnitudo Mw=5,7, episenternya terletak pada koordinat 2,77derajat LS;129,39 derajat BT.
Lokasi tepatnya berada di laut pada kedalaman 12 km dan berjarak 16 km barat Wahai dan 27 km timur laut Sawai, Maluku Tengah.
Hendri memaparkan sejumlah lokasi yang terdampak gempa bumi tersebut, yakni Desa Sawai, Wahai, Masohi, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, serta Kota Ambon.
"Gempa yang dirasakan bervariasi diantaranya V MMI di Sawai, IV MMI di Wahai serta III MMI di Masohi, Saparua dan Kota Ambon," katanya.
Gempa susulan berdasarkan laporan BMKG 31 kali dengan intensitas yang semakin kecil.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Tetaplah berdoa agar bencana ini segera berakhir dan tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala BPBD Maluku Hendri M. Far-Far yang dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Kamis petang.
Dia menjelaskan saat ini BPBD Maluku Tengah telah menurunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan kajian cepat di lokasi terdampak bencana.
"Kami pun telah melakukan koordinasi secara intens bersama BPBD Maluku Tengah, BMKG Maluku dan SAR Ambon untuk mengantisipasi dampak yang timbul akibat gempa bumi ini," katanya.
Berdasarkan hasil pendataan sementara yang dilakukan TRC Maluku Tengah, dilaporkan 19 rumah warga Sawai rusak ringan dan sedang, serta masing-masing satu rumah ibadah dan sekolah rusak ringan.
Di Desa Olong dan Besi tercatat masing-masing dua rumah warga rusak ringan, sedangkan di Desa Masihulang tiga rumah warga rusak.
"Tidak ada korban jiwa akibat gempa yang dirasakan di beberapa wilayah, termasuk di Kota Ambon. Setelah ini tim akan turun untuk mengkaji tingkat kerusakan rumah warga dan fasilitas," katanya.
Gempa yang berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan memiliki parameter terkini dengan magnitudo Mw=5,7, episenternya terletak pada koordinat 2,77derajat LS;129,39 derajat BT.
Lokasi tepatnya berada di laut pada kedalaman 12 km dan berjarak 16 km barat Wahai dan 27 km timur laut Sawai, Maluku Tengah.
Hendri memaparkan sejumlah lokasi yang terdampak gempa bumi tersebut, yakni Desa Sawai, Wahai, Masohi, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, serta Kota Ambon.
"Gempa yang dirasakan bervariasi diantaranya V MMI di Sawai, IV MMI di Wahai serta III MMI di Masohi, Saparua dan Kota Ambon," katanya.
Gempa susulan berdasarkan laporan BMKG 31 kali dengan intensitas yang semakin kecil.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021