Tim forensik Mabes Polri akan melakukan otopsi ulang terhadap jenasah Alfred Mirulewan, Pemimpin Redaksi Mingguan Pelangi Maluku yang tewas di perairan dermaga pelabuhan Pantai Nama, Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pada 17 Desember 2010.
"Kapolsek Pulau Pulau Terselatan, MBD, Z Wakanno sudah mendatangi keluarga almarhum untuk meminta persetujuan rencana otopsi ulang dan disetujui," kata Ketua Maluku Media Centre (MMC), Insany Syahbarwaty, di Ambon, Sabtu malam.
Berdasarkan informasi yang diterima, katanya, tim forensik Mabes Polri akan berangkat ke Kisar pada Minggu (9/12) atau Senin (10/12).
Syahbarwaty mengatakan, kasus tewasnya Mirulewan yang diduga dibunuh karena melakukan investigasi jurnalistik terhadap bongkar muat dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Kapal LCT Cantika 01 di Pelabuhan Nama menunjukkan peningkatan, dengan ditetapkannya dua orang sebagai tersangka dari 28 saksi yang diperiksa polisi.
"Sudah ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka, masing-masing oknum dan warga setempat. Tadi (Sabtu siang - red) telah dilakukan rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," katanya.
Pada akhir Desember 2010, MMC menerjunkan timnya ke Kisar untuk melakukan investigasi terhadapĀ kematian Mirulewan.
Hasil investigasi itu menyebutkan, Alfred Mirulewan dikabarkan menghilang sejak Rabu (15/12) dini hari, setelah sebelumnya pada Selasa malam (14/12), sekitar pukul 23.00 WIT terlibat adu mulut dengan petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Kisar, Giovani Alfons Assan.
Bukti adu mulut antara Giovani dan Mirulewan terekam dalam kartu memori HP milik korban. Dalam rekaman tersebut Giovani mengaku bahwa BBM yang sedang diturunkan dari LCT Cantika adalah milik Komandan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) setempat, Evert Fasse.
Insany mengatakan bahwa hasil investigasi itu akan dikirim kepada presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Kapolri Komjen Timur Pradopo, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Dewan Pers dan semua organisasi non pemerintah (NGOs) yang bergerak di bidang HAM dan jurnalistik.
"Tim investigasi MMC juga sudah mengantongi sejumlah nama yang dicurigai terlibat dalam kasus kematian Alfred," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011