Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku di Kota Ambon sebagai rumah sakit percontohan untuk program Pelayanan Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS) di Provinsi Maluku.
"BKKBN ingin melakukan kerja sama dengan rumah sakit Polri di Ambon sebagai rumah sakit percontohan untuk program (PKBRS) dan semuanya ini untuk mempercepat penurunan stunting," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat mengunjungi ke RS Bhayangkara di Ambon, Rabu.
Apabila kerja sama dengan RS Bhayangkara berjalan sukses, lanjutnya, BKKBN juga akan menggandeng semua rumah sakit unggulan di semua kabupaten dan kota di Maluku. Hasto Wardoyo didampingi Deputi pelatihan dan pengembangan BKKBN, dan Kepala BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar, diterima langsung oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara dr. Chandra. Mereka meninjau ruang operasi RS Bhayangkara yang saat itu sementara melayani operasi tubektomi dan vasektomi.
Baca juga: Peserta KB aktif di Ambon capai 51.015 pasangan, jaminan kesejahteraan keluarga
Hasto juga menyaksikan pelayanan KB gratis dengan metode Kontrasepsi Wanita (MOW). Pelayanan KB gratis dengan metode kontrasepsi Pria (MOP) dilaksanakan di mobil pelayanan KB bertempat di Kantor BKKBN Maluku yang ada di Desa Passo.
"Jadi kerja sama ini nanti alat kotrasepsi disediakan secara gratis, Ayudi, inflan, semua yang dibutuhkan di rumah sakuit ini akan disediakan bahkan kedepan nanti kalau membutuhkan alat laparaskopi yang canggih bisa kita usulkan untuk diperbantukan," katanya.
Sesuai jadwal kekunjungan di Kota Ambon hari ini, Rabu tanggal 1 Desember 2021, Kepala BKKBN Pusat beserta robongan juga akan mengunjungi Kota Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat guna melakukan pertemuan dengan Pemerintah setempat bersama mitra BKKBN sekaligus sosialisasi tentang sinergitas dalam bekerja bersama melalui pesan Presiden RI Joko Widodo untuk menurunkan angka Stunting di daerah itu.
"Stunting itu sangat berhubungan erat dengan jarak melahirkan. Jadi kalaujarak melahirkannya kurang dari tiga tahun, maka anaknya punya peluang untuk stunting besar, makanya PKBRS ini diharapkan kalau melahirkan setelah itu ditawarkan juga untuk kontrasepsi," katanya.
Baca juga: DPPKB : Peserta KB aktif MKJP di Ambon 2020 meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"BKKBN ingin melakukan kerja sama dengan rumah sakit Polri di Ambon sebagai rumah sakit percontohan untuk program (PKBRS) dan semuanya ini untuk mempercepat penurunan stunting," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat mengunjungi ke RS Bhayangkara di Ambon, Rabu.
Apabila kerja sama dengan RS Bhayangkara berjalan sukses, lanjutnya, BKKBN juga akan menggandeng semua rumah sakit unggulan di semua kabupaten dan kota di Maluku. Hasto Wardoyo didampingi Deputi pelatihan dan pengembangan BKKBN, dan Kepala BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar, diterima langsung oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara dr. Chandra. Mereka meninjau ruang operasi RS Bhayangkara yang saat itu sementara melayani operasi tubektomi dan vasektomi.
Baca juga: Peserta KB aktif di Ambon capai 51.015 pasangan, jaminan kesejahteraan keluarga
Hasto juga menyaksikan pelayanan KB gratis dengan metode Kontrasepsi Wanita (MOW). Pelayanan KB gratis dengan metode kontrasepsi Pria (MOP) dilaksanakan di mobil pelayanan KB bertempat di Kantor BKKBN Maluku yang ada di Desa Passo.
"Jadi kerja sama ini nanti alat kotrasepsi disediakan secara gratis, Ayudi, inflan, semua yang dibutuhkan di rumah sakuit ini akan disediakan bahkan kedepan nanti kalau membutuhkan alat laparaskopi yang canggih bisa kita usulkan untuk diperbantukan," katanya.
Sesuai jadwal kekunjungan di Kota Ambon hari ini, Rabu tanggal 1 Desember 2021, Kepala BKKBN Pusat beserta robongan juga akan mengunjungi Kota Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat guna melakukan pertemuan dengan Pemerintah setempat bersama mitra BKKBN sekaligus sosialisasi tentang sinergitas dalam bekerja bersama melalui pesan Presiden RI Joko Widodo untuk menurunkan angka Stunting di daerah itu.
"Stunting itu sangat berhubungan erat dengan jarak melahirkan. Jadi kalaujarak melahirkannya kurang dari tiga tahun, maka anaknya punya peluang untuk stunting besar, makanya PKBRS ini diharapkan kalau melahirkan setelah itu ditawarkan juga untuk kontrasepsi," katanya.
Baca juga: DPPKB : Peserta KB aktif MKJP di Ambon 2020 meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021