Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol Wisnu Handoko menyatakan, sekitar 80 persen narkoba yang dipasok dan beredar di daerah setempat masuk melalui jalur laut.

"Provinsi Malut diapit Provinsi Papua, Sulawesi dan Maluku, sehingga memudahkan para pengedar mendistribusikan narkoba ke Malut melalui jalur laut serta jasa pengiriman paket barang," katanya di Ternate, Kamis.

Sedangkan untuk narkotika jenis ganja gorilla sesuai data Polda sebanyak 127 gram dan terbanyak dari Ternate dengan harga 1 gram Rp2,7 juta, bahkan disinyalir ada pemasok di kabupaten menyimpan paket narkoba dan saat ini tengah ditangani.

Untuk itu, kata Brigjen Pol Wisnu Handoko, guna menekan tingginya peredaran narkoba di wilayah Malut, pada tahun 2021 sejumlah 80 Penggiat Anti-narkoba telah dikukuhkan setelah dilakukan pengembangan kapasitas melalui lokakarya yang berasal dari instansi pemerintah, instansi swasta, lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan.

BNN Provinsi Malut juga melakukan pemetaan kawasan rawan narkoba dapat didefinisikan sebagai proses penggambaran situasi masyarakat yang dilakukan secara sistematik. Selain itu juga melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat yang tinggal pada kawasan rawan narkoba termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat. Hasil pemetaan kawasan rawan narkoba di Provinsi Maluku Utara terdapat 40 kawasan rawan narkoba dengan status waspada dan harus diintervensi.

"Salah satu upaya intervensi melalui peningkatan life skill agar masyarakat tidak lagi tertarik bisnis ilegal narkoba dan kejahatan lainnya untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," katanya.

Sebab sampai tahun 2021 BNN Provinsi Maluku Utara telah melakukan pemberdayaan alternatif di wilayah kawasan rawan narkoba dengan pembinaan kepada kelompok masyarakat rentan melalui budidaya tanaman hortikultura, anyaman bambu untuk peralatan rumah tangga, pembuatan totebag dan kelompok bakso ikan tuna dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 58 orang.

Sehingga diharapkan Pemberdayaan alternatif melalui life skill ini dapat berkelanjutan dan dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota sesuai potensi dan kearifan lokal masyarakat setempat.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021