Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) kota Ternate, Maluku Utara (Malut) pada tahun 2022 akan menerapkan 14 sekolah tingkat tingkat SD dan SMP sebagai sekolah percontohan dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan maupun kualitas guru dan siswa.
"Kami tetap mengacu pada RPJMD lima tahun sebagai impelementasi program Wali Kota Ternate, Tauhid Sileman yang dijabarkan lewat rencana kerja dan kegiatan ain dalam menetapkan sekolah percontohan di Kota Ternate," kata Plt KadIs Pendidikan Pemkot Ternate, Bahtiar Teng di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, Pemkot Ternate menaruh perhatian bagi pendidikan inklusif, di mana pada 2022 ada 14 sekolah dari tingkat SD dan SMP yang dijadikan sebagai proyek percontohan.
Menurut Bahtiar, pengembangan pendidikan inklusif sebagai salah satu pemerataan pendidikan yang tidak dapat membedakan. Siswa dapat dilayani di sekolah untuk bersama sama teman seusianya tanpa harus mengkhususkan kelas, tapi siswa dapat belajar bersama dengan aksibilitas.
Menyinggung proses belajar dalam kondisi pandemi COVID -19,dia menjelaskan, hasil evaluasi setelah belajar jarak jauh tidak efektif dan untuk menindaklanjuti Surat Kesepakatan Bersama (SKB) empat Menteri yaitu Mendagri,Menkes, Menag dan Mendiknas tentang sistem pelajaran tahun ajaran 2022 akan di evalusai tingkat vaksinasi bagi para pelajar .
Selain itu, , rapat evaluasi dengan para kepala bidang untuk dapat menetapkan sekolah mana yang telah mencapai angka vaksinasi di atas 70 persen, maka sistem pembelajaran tatap muka sudah dapat diperlakukan.
"Namun, sebaliknya bagi sekolah yang masih angka vaksinasi di bawah 70 persen akan diperlakukan dengan metode bergantian, sedangkan bagi Sekolah yang belum melaksanakan vaksinasi tetap dengan sistem daring," tandas Bahtiar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami tetap mengacu pada RPJMD lima tahun sebagai impelementasi program Wali Kota Ternate, Tauhid Sileman yang dijabarkan lewat rencana kerja dan kegiatan ain dalam menetapkan sekolah percontohan di Kota Ternate," kata Plt KadIs Pendidikan Pemkot Ternate, Bahtiar Teng di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, Pemkot Ternate menaruh perhatian bagi pendidikan inklusif, di mana pada 2022 ada 14 sekolah dari tingkat SD dan SMP yang dijadikan sebagai proyek percontohan.
Menurut Bahtiar, pengembangan pendidikan inklusif sebagai salah satu pemerataan pendidikan yang tidak dapat membedakan. Siswa dapat dilayani di sekolah untuk bersama sama teman seusianya tanpa harus mengkhususkan kelas, tapi siswa dapat belajar bersama dengan aksibilitas.
Menyinggung proses belajar dalam kondisi pandemi COVID -19,dia menjelaskan, hasil evaluasi setelah belajar jarak jauh tidak efektif dan untuk menindaklanjuti Surat Kesepakatan Bersama (SKB) empat Menteri yaitu Mendagri,Menkes, Menag dan Mendiknas tentang sistem pelajaran tahun ajaran 2022 akan di evalusai tingkat vaksinasi bagi para pelajar .
Selain itu, , rapat evaluasi dengan para kepala bidang untuk dapat menetapkan sekolah mana yang telah mencapai angka vaksinasi di atas 70 persen, maka sistem pembelajaran tatap muka sudah dapat diperlakukan.
"Namun, sebaliknya bagi sekolah yang masih angka vaksinasi di bawah 70 persen akan diperlakukan dengan metode bergantian, sedangkan bagi Sekolah yang belum melaksanakan vaksinasi tetap dengan sistem daring," tandas Bahtiar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022