Ternate (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), Maluku Utara (Malut), tetap memberlakukan aktivitas pembelajaran bagi siswa SD dan SMP maupun sederajat dengan cara tatap muka.
"Kalau kami sudah mendapatkan instruksi dari Tim Gugus Tugas (Gustu) untuk memberlakukan pembelajaran secara virtual. Namun, semua SD dan SMP maupun sederajat tetap memberlakukan sekolah dengan metode pembelajaran secara tatap muka," kata Kadiknas Kabupaten Pulau Taliabu, Hj Citra Puspitasari Mus dihubungi dari Ternate, Selasa.
Dia menjelaskan meski saat ini Kota Ternate sudah memberlakukan sekolah daring sebab ada beberapa orang siswa yang positif COVID-19, tetapi untuk Pulau Taliabu tetap menggunakan sistem pembelajaran tatap muka.
Sekolah di Pulau Taliabu saat ini masih tetap berlangsung tatap muka karena Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, belum mendapat intruksi pemberlakuan sekolah secara virtual.
Meskipun Kabupaten Pulau Taliabu saat ini masih dalam zona hijau, namun saya mengharapkan kepada semua kepala sekolah agar tetap menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3 M).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Ternate, kembali menerapkan metode pembelajaran bagi siswa melalui sistem daring dan luring, menyusul bertambahkan pasien positif COVID-19 di daerah ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Ternate Mahmud J Abdurrahman dikonfirmasi menyatakan, untuk pencegahan terjadinya penyebaran COVID-19 lebih meluas, sekolah-sekolah dasar yang ada di kota Ternate kembali melakukan sistem belajar daring dan luring, karena pasien positif COVID-19 di Ternate sesuai laporan bertambah.
Hal tersebut menindaklanjuti surat dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Ternate nomor 016/ST-Covid19/KT/2021 tanggal 18 Februari 2021, Dinas Pendidikan Kota Ternate kembali memberlakukan sistem belajar daring dan luring.
Dia menambahkan bahwa pembelajaran luring dan daring ini disebabkan danya peningkatan kasus positif Covid-19 Kota Ternate khususnya usia anak sekolah dimana per tanggal 5 Januari sampai dengan Februari 2021 terdapat 12 orang yang dinyatakan positif COVID-19.
Sehingga berdasarakan hasil temuan tersebut dan untuk mencegah penyebaran Corona Virus Desiase 2019 (COVID-2019) di lingkungan sekolah, maka dibagi beberapa wilayah sekolah yang ada di seluruh kecamatan proses belajarnya dengan metode daring maupun luring.