Ambon Music Office (AMO) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun peta jalan tiga sektor yang mendukung Ambon Kota musik dunia.
" Kita pada 2022 mulai menyusun peta jalan tiga sektor pendukung yakni kuliner, fashion dan videografi, bekerja sama dengan Kemenparekraf dan Baparekraf," kata Direktur AMO, Ronny Loppies, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya mencoba mengembangkan di tahun 2022, di mana musik telah menjadi lokomotif utama dan gerbong selanjutnya yang akan ditarik yakni sektor kuliner, fashion dan videografi.
Kuliner Maluku, khususnya sudah cukup dikenal, produk fashion berupa tenun dan lainnya juga sudah dikenal.
Sementara Videografi di era digital banyak dimanfaatkan generasi muda sebagai strategi pemasaran produksi.
"Saat ini banyak anak muda di Ambon yang bermain video, sehingga perlu menjadi perhatian bagian dari sektor pendukung musik," katanya.
Penyusunan peta jalan , menurut Ronny, merupakan bagian dari program unggulan AMO pada 2022, ditunjang tiga program lainnya yakni music for healing atau terapi pasien dengan musik, penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata kota Ambon periode 2021-2026, dan muatan lokal wajib musik di sekolah.
Program "Music for healing" atau terapi pasien dengan musik akan dilaksanakan di RSUD dr M. Haulussy dan RSUP Dr J Leimena, bekerja sama dengan Komisi Penyalahgunaan Aids Maluku.
Sedangkan penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata kota Ambon 2021-2026, sebagai upaya revisi RIPAR sebelumnya yang tidak memasukan Ambon kota musik dunia.
Pada 2022 akan ditingkatkan sekolah yang menerapkan kurikulum muatan lokal wajib musik di 20 sekolah percontohan.
"TPada 2021 hanya 10 sekolah, di 2022 meningkat menjadi 20 sekolah dengan menyentuh Sekolah Luar Biasa (SLB)," tandas Ronny.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022