Wakil Ketua DPR-RI, Muhaimin Iskandar meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) dan Pemkot Ternate untuk dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, menyusul habisnya stok itu di pasaran.

"Saya berkunjung ke pasar Bahari Berkesan di Kota Ternate untuk mengecek harga minyak goreng, ternyata para pedagang masih menjualnya dengan harga yang lama, bahkan kebutuhan minyak goreng di berbagai gerai telah habis di pasaran," kata Muhaimin saat melakukan serangkaian kunjungan kerjanya di Kota Ternate, Minggu.

Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Muhaimin didampingi Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, Staf Ahli Menteri Perindag dan Wakil Wali Kota Ternate, dan Sekertaris Disperindag Kota Ternate.

Dia mengecek harga minyak goreng yang belum stabil, di mana para pedagang telah belanja untuk berjual kembali dengan harga lama. Karena itu, katanya, harus menjadi perhatian pemerintah untuk terus melaksanakan operasi pasar, khusus dalam rangka menurunkan harga minyak goreng yang sudah ditetapkan pemerintah.

Olehnya itu, dirinya meminta harus segera mengendalikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, khususnya minyak goreng.

Sebab, harga yang tinggi menambah beban masyarakat di masa pandemi COVID-19 dan pemerintah harus melakukan pengawasan dengan ketat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman saat mendampingi Wakil Ketua DPR-RI itu mengatakan, Pemkot Ternate terus memantau dan melakukan razia agar harga stabil dan terjangkau oleh masyarakat.

Sementara itu, berdasarkan pemanatauan  ANTARA, stok minyak goreng di Kota Ternate mulai menipis, walaupun ada, para pedagang menjualnya dengan harga Rp20 ribu per liter bahkan per 2 liter dijual hingga Rp49 ribu.

Padahal, pemerintah pusat sudah menetapkan minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter yang disubsidi dan menjadi program pemerintah.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022