Bencana banjir bandang melanda ruas jalan provinsi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, saat hujan lebat yang terjadi pada Kamis siang.

Saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis sore, Camat Batur Martoyo membenarkan kabar tentang kejadian banjir di ruas jalan provinsi yang masuk wilayah Desa Bakal, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

"Kejadiannya hanya berlangsung selama satu jam saat hujan lebat yang terjadi pada pukul 12.30 WIB hingga 13.30 WIB dan pada pukul 14.00 WIB sudah kembali normal dengan sendirinya," katanya.

Baca juga: Anggota DPRD Maluku minta banjir di Bula ditangani serius, "langganan" setiap hujan deras

Ia mengatakan banjir tersebut disebabkan saluran air sepanjang 250 meter di Desa Bakal RW 01 khususnya wilayah RT 01 hingga RT 04 meluap hingga ke ruas jalan provinsi yang menghubungkan Batur dengan Wonosobo.

Oleh karena kondisi jalan menurun, luapan dari saluran air itu mengalir dengan deras sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor yang sedang melintas.

"Meskipun demikian, tidak ada korban dalam kejadian banjir tersebut," kata Martoyo.

Selain banjir, kata dia, hujan lebat yang terjadi pada Kamis siang mengakibatkan tebing setinggi 25 meter longsor dengan lebar tiga meter.

Menurut dia, kejadian tersebut mengakibatkan rumah milik Khusdi (41), warga Desa Bakal RT 02 RW 02, terancam longsor.

"Saat kejadian, pemilik rumah sedang di ladang. Untuk sementara Pak Khusdi beserta keluarganya mengungsi ke rumah saudara," katanya.

Baca juga: Banjir Papua tewaskan 7 orang, memaksa warga mengungsi di Jayapura

Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan banjir di ruas jalan provinsi yang masuk wilayah Desa Bakal biasa terjadi saat hujan lebat.

Menurut dia, hal itu disebabkan saluran air di sekitar ruas jalan menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tersebut tidak mampu menampung air yang mengalir dari wilayah atas, sehingga meluap ke jalan.

"Mungkin juga saluran airnya tersumbat, sehingga meluap ke jalan. Jadi, ketika terjadi hujan lebat yang curahnya lebih dari 50 milimeter meskipun hanya berlangsung selama 30 menit, daerah itu pasti terjadi banjir hingga ke jalan," katanya. 

Baca juga: BMGK minta warga Malut di bantaran kali waspada banjir, patuhi peringatan dini

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022