Perwakilan BPKP Malut salurkan bantuan korban banjir bandang Ternate

Ternate (ANTARA) - Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan BPKP Peduli dalam rangka membantu korban banjir bandang di kelurahan Rua, Kota Ternate yang merusak puluhan rumah dan menewaskan 18 orang dan satu orang masih dalam pencarian.

"BPKP Malut menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, peralatan mandi, kebutuhan balita, kebutuhan perempuan, dan lain sebagainya," kata Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Bapak Tri Wibowo Aji di Ternate, Rabu.

Bantuan yang disalurkan tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Malut itu diserahkan di posko banjir di SMK N 4 Kota Ternate.

Bantuan ini berasal dari pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Malut Dharma Wanita Persatuan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Pusat Informasi Pengawasan (Pusinfowas) BPKP, Kantor BPKP Perwakilan Maluku, Alumni Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara, dan beberapa masyarakat Ternate.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Bapak Tri Wibowo Aji menyampaikan rasa turut berduka cita atas musibah Banjir Bandang yang terjadi di Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau.

Dirinya menambahkan mendengar bencana ini, pegawai dan Dharma Wanita Persatuan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara secara sigap menggelar donasi untuk korban para banjir di Kelurahan Rua.

Aji mengatakan aksi donasi ini digelar selama tiga hari pada tanggal 25 sampai tanggal 27 Agustus 2024, kemudian bantuan disalurkan pada Rabu siang (28/08/2024).

Diharapkan bantuan ini bermanfaat bagi para korban bencana banjir bandang dan semoga para korban bisa melakukan aktivitas kembali seperti semula.

Seperi diketahui banjir bandang di kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau terjadi pada Minggu (25/8/2024) pukul 03.30 WIT yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas sangat tinggi.

Akibat dari banjir bandang menyebabkan akses Jalan utama di kelurahan Rua Terputus, puluhan rumah rata dengan tanah, dan 18 orang meninggal dan satu orang diantaranya masih dalam pencarian.