Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate mengingatkan seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati, karena gelombang tinggi di perairan Malut mencapai 4 hingga 6 meter.

"Tentunya dengan gelombang tinggi 4-6 meter sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran, terutama pengguna kapal berukuran kecil maupun speedboat," kata Prakirawan Cuaca BMKG, Fahmi Bachdar di Ternate, Rabu.

Menurut dia, pihaknya telah menyampaikan kepada instansi terkait untuk mewaspadai potensi terjadi gelombang tinggi signifikan mencapai 4,0 - 6,0 meter wilayah perairan samudera pasifik Halmahera dan gelombang tinggi signifikan mencapai 2,0 – 4,0 meter di laut Halmahera, perairan Loloda, Morotai, Gebe, perairan Ternate Batangdua, perairan Bacan, perairan Obi dan perairan Taliabu dengan arah angin timur laut, barat laut kecepatan 10-25 knot.

Pihaknya juga meminta agar mewaspadai berpotensi terjadi gelombang tinggi signifikan mencapai  2.5 meter disertai angina kencang dari arah barat laut – timur laut dengan kecepatan 5–50 km/jam dan terjadi di seluruh wilayah perairan Malut. 

Sebelumnya, Plh KSOP Kelas II Ternate, Safruddin mengakui, pihaknya telah menyampaikan pemberitahuan bernomor UM.0031 5 14 IKSOP TTE-2022 dan ditujukan pada pimpinan perusahaan pelayaran/non pelayaran, nakhoda kapal, pemilik kapal-kapal lokal/kapal ferry/kapal rakyat, para Danpos KSOP Kelas II Ternate dan semua masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut, jika aktivitas pelayaran sementara ditutup karena cuaca buruk.

Kendati demikian, KSOP juga berlakukan sistem buka-tutup jalur pelayaran diberlakukan  bagi armada speedboat Ternate - Sofifi, Tidore, Jailolo dan Sidangoli di tengah cuaca ekstrem yang melanda hampir sebagian besar perairan Malut.

Pemberlakuan buka-tutup ini karena rute speedboat dimaksud masih cukup aman untuk dilalui dan penundaan akan dilakukan bila kondisi di lapangan tidak memungkinkan, misalnya jalur Ternate - Kupal Halmahera Selatan harus ditunda keberangkatannya karena jalur dilalui terjadi potensi gelombang tinggi.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022