PT.Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ambon sejak 21 Februari 2022 telah menghentikan pelayaran feri rute pelabuhan Galala, kota Ambon tujuan pelabuhan Namlea, Pulau Buru, akibat cuaca ekstrem yang membahayakan pelayaran.
"Untuk sementara kapal feri rute Galala - Namlea dihentikan dulu sambil menunggu perubahan cuaca baik baru dioperasionalkan kembali," kata Manajer Usaha ASDP Cabang Ambon, Syamsudin Manassy di Ambon, Kamis.
Dia menjelaskan, terhitung sejak 21 Februari 2022 rute Galala - Namlea sudah tidak beroperasi, karena memang cuaca buruk, sehingga ASDP tidak bisa memaksakan feri beroperasi.
"Pada prinsipnya kami dari ASDP selalu berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah 23 Maluku masalah keberangkatan kapal, karena kita melihat pada minggu-minggu terakhir ini cuaca yang dihadapi seluruh kawasan di Maluku sangat buruk, angin kencang disertai gelombang terutama di laut Banda, Arafuru, dan lainnya," ujar Syamsudin.
Ia mengatakan wilayah timur ini sangat riskan saat kondisi ombak, karena itu dari ASDP maupun BPTD lebih mengutamakan faktor keselamatan. "Jadi untuk sementara waktu kapal feri lintasan Galala-Namlea khusus kita stop dulu," kata Syamsuidin.
Sedangkan trayek Hunimua, Desa Liang, Pulau Ambon menuju Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat (SSB) hingga kini memang masih beroperasi, namun tidak lancar.
"Kami dari ASDP juga selalu memantau kondisi di sana dan kalau memang tidak bisa untuk berlayar tidak akan dipaksakan untuk berlayar," ujar Syamsudin..
Dia mengakui, ada kapal feri pada Rabu (23/2) dari Waipirit di pelabuhan Hunimua terpaksa harus menunggu kurang lebih 30 menit lebih baru bisa sandar karena kondisi saat itu kecepatan angin lebih kuat.
ASDP juga telah memberikan imbauan kepada para pengguna jasa angkutan feri rute Hunimua - Waipirit, di mana kalau cuaca buruk armada penyeberangan tidak akan berangkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Untuk sementara kapal feri rute Galala - Namlea dihentikan dulu sambil menunggu perubahan cuaca baik baru dioperasionalkan kembali," kata Manajer Usaha ASDP Cabang Ambon, Syamsudin Manassy di Ambon, Kamis.
Dia menjelaskan, terhitung sejak 21 Februari 2022 rute Galala - Namlea sudah tidak beroperasi, karena memang cuaca buruk, sehingga ASDP tidak bisa memaksakan feri beroperasi.
"Pada prinsipnya kami dari ASDP selalu berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah 23 Maluku masalah keberangkatan kapal, karena kita melihat pada minggu-minggu terakhir ini cuaca yang dihadapi seluruh kawasan di Maluku sangat buruk, angin kencang disertai gelombang terutama di laut Banda, Arafuru, dan lainnya," ujar Syamsudin.
Ia mengatakan wilayah timur ini sangat riskan saat kondisi ombak, karena itu dari ASDP maupun BPTD lebih mengutamakan faktor keselamatan. "Jadi untuk sementara waktu kapal feri lintasan Galala-Namlea khusus kita stop dulu," kata Syamsuidin.
Sedangkan trayek Hunimua, Desa Liang, Pulau Ambon menuju Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat (SSB) hingga kini memang masih beroperasi, namun tidak lancar.
"Kami dari ASDP juga selalu memantau kondisi di sana dan kalau memang tidak bisa untuk berlayar tidak akan dipaksakan untuk berlayar," ujar Syamsudin..
Dia mengakui, ada kapal feri pada Rabu (23/2) dari Waipirit di pelabuhan Hunimua terpaksa harus menunggu kurang lebih 30 menit lebih baru bisa sandar karena kondisi saat itu kecepatan angin lebih kuat.
ASDP juga telah memberikan imbauan kepada para pengguna jasa angkutan feri rute Hunimua - Waipirit, di mana kalau cuaca buruk armada penyeberangan tidak akan berangkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022