Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru, Maluku optimistis mampu mencapai swasembada beras untuk menyangga kebutuhan masyarakat di daerah ini serta kawasan Indonesia bagian timur.
"Sawah seluas 5.733 hektare di pulau Buru mampu menghasilkan 22.000 ton beras per tahun," kata Sekda Kabupaten Buru Djoehana Sudrajad di Ambon, Kamis.
Menurut dia, untuk meningkatkan produksi beras instansi teknis terkait seperti Dinas Pertanian, dan Pekerjaan Umum terus melakukan perbaikan sejumlah infrastruktur penunjang.
"Infrastruktur yang dibangun antara lain jalan usaha tani sepanjang 10 kilometer, dan jaringan irigasi desa 500 hektare," kata Djoehana.
Untuk mendukung program swasembada beras, selama 2010 Pemkab Buru melakukan berbagai upaya seperti pencetakan sawah baru seluas 500 hektare dari 10.000 hektare yang direncanakan, termasuk pengadaan 800 traktor alat saprodi dan pupuk.
"Kendala yang kami hadapi saat ini adalah belum rampungnya pembangunan bendungan Waigeren. Kami berharap pembangunannya cepat selesai sehingga upaya menjadikan Buru sebagai daerah swasembada beras bisa terwujud," kata Djoehana.
Dari total luas lahan sawah di Pulau Buru, hasil panen yang didapat para petani sekali panen rata-rata dua ton beras per hektare atau empat ton beras per tahun.
"Jadi hasil panen beras dalam setahun sebanyak 22.932 ton dari luas sawah 7.733 hektare atau setara dengan Rp103,19 miliar, katanya.
Ia menjelaskan di samping perluasan areal sawah, Pemkab juga mengembangkan program pemanfataan lahan kering untuk budi daya padi gogo, hotong dan kakao.
"Kami juga melakukan diversifikasi tanaman pangan seperti padi gogo, dan hotong, termasuk penanaman kakao seluas 5.000 hektare," ujarnya.
Ditanya kerusakan sawah akibat banjir yang melanda dataran Waeapo Juli 2010, Djoehana mengatakan, banjir tersebut tidak mempengaruhi hasil panen petani setempat.
"Tidak semua tanaman padi rusak karena air cepat surut dan semua tanaman yang rusak langsung diganti dengan tanaman yang baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011