Pengoperasian pembangkit listrik kapal atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, di Desa Waai Pulau Ambon, Maluku, merupakan upaya mengantisipasi realisasi proyek strategis nasional Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (AnP).

"BMPP Nusantara 1 ini yang ditempatkan di Maluku sebenarnya untuk mengantisipasi keputusan pemerintah merealisasi Maluku LIN dan ANP," kata Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends, di Ambon, Jumat.

Selain untuk menggantikan pengoperasian Marine Vessel Power Plant (MVPP) Yasin Bey Turki yang habis masa kontrak selama lima tahun, kehadiran BMPP Nusantara 1 juga sebagai upaya percepatan yang dilakukan Komisi VII bersama PT. PLN untuk antisipasi kehadiran dua proyek strategis nasional itu di Maluku.

Pengoperasian BMPP Nusantara 1 yang merupakan hasil karya pertama anak bangsa, selain menjaga pasokan listrik, juga membuat Ambon, menjadi satu-satunya kota kecil di Indonesia yang saat ini memiliki kapasitas listrik sangat besar mencapai 104 MW.

Daya mampu di Kota dan Pulau Ambon saat ini sebesar 104 MW yang dihasilkan dari empat unit pembangkit termasuk 60 MW dari BMPP Nusantara 1, sedangkan beban puncak hanya 61,5 MW, sehingga masih tersisa cadangan daya sebesar 42,7 MW.

Menurut anggota DPR RI Dapil Maluku itu, pasokan daya listrik pada sistem kelistrikan Ambon diperkirakan akan mencapai 150 MW, jika beberapa proyek pembangkit selesai dikerjakan diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Ambon Peaker II dan PLTU yang mangkrak di negeri Waai diperbaiki, juga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu berkapasitas 2X10 rampung dikerjakan hingga 2024.

"Jadi kita menjemput bola demi kehadiran investasi sebesar ini. Pertanyaannya jika M-LIN dan ANP masih menunggu keputusan pemerintah pusat dan koordinasi masih berjalan terus, bagaimana dengan kelebihan suplai sekitar 42,5 MW yang ada saat ini," ujarnya.

Sekarang yang bisa dilakukan, tandas Anggota Badan Anggaran DPR RI ini, adalah membuka pintu seluas luasnya kepada investor berinvestasi di Ambon, baik di sektor perikanan dengan membangun gudang pendingin berkapasitas besar, maupun di bidang pariwisata pesisir serta perekonomian dan industri olahan lainnya.

"Dengan kelebihan cadangan daya sebesar saat ini, maka mari sama-sama ajak investor untuk berinvestasi di Ambon, termasuk penawaran dan permintaan daya listrik masyarakat juga ikut bertumbuh," ujarnya.

Kelebihan daya listrik yang besar ini juga diharapkan memberikan efek ganda terhadap kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, tidak saja untuk kepentingan pelanggan baru atau investor baru, tetapi juga bisa menyulap wajah Kota Ambon menjadi kota moderen dan futuristik.

Ditanya tentang kemungkinan penambahan BMPP lain untuk Maluku, dia menyatakan, dua lainnya yang sedang diproduksi oleh PT.PAL Indonesia, namun akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di provinsi lain yang juga berbasis kepulauan, termasuk menjadi cadangan yang bisa digerakkan jika terjadi krisis listrik di satu daerah.

Baca juga: PLN operasionalkan kapal pembangkit listrik BMPP Nusantara 1 di Ambon, topang ketersediaan pasokan listrik
Baca juga: Gubernur: BMPP Nusantara jaga keandalan pasokan listrik di Maluku, apresiasi karya anak bangsa

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022