Keuskupan Amboina mulai menggelar rangkaian misa yang akan berlangsung selama tiga hari untuk menahbiskan Monsinyur Seno Ngutra sebagai Uskup Amboina menggantikan Monsinyur Petrus Canisius Mandagi.
Rangkaian penahbisan dimulai dengan Misa Vesper di Katedral Santo Fransiskus Xaverius Kota Ambon, Jumat (22/4) petang, dipimpin Uskup Manado Monsinyur Benedictus Rolly Untu serta dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Monsinyur Piero Pioppo.
"Misa Vesper mulia menjelang penahbisan ini juga dihadiri para pimpinan umat Katolik dari berbagai keuskupan di Indonesia, para administrator, pastor serta rohaniwan dan rohaniwati, dan keluarga uskup terpilih," kata Ketua Seksi Liturgi Tahbisan Uskup Amboina, Pastor Berry Rahawarin.
Dia mengatakan Misa Vesper saat ini berbeda dengan yang dilakukan setiap sore oleh umat Katolik, karena seluruh unsur doa dibawakan dalam bentuk pujian dan mayoritas teks doa berasal dari Kitab Mazmur dalam Alkitab.
Selain itu, akan dilakukan pemberkatan Insignia atau pemberkatan terhadap atribut penanda uskup, seperti mitra atau topi utama, cincin, tongkat, kalung salib, serta takhta uskup. Semua atribut yang dibawa secara langsung dari Vatikan itu akan dipakai oleh uskup baru dalam tugas penggembalaan sepanjang hidupnya.
"Agenda utama dalam Misa Vesper Agung ini adalah ikrar kesetiaan Uskup Seno Ngutra kepada Bapa Suci Paus Fransiskus dan pengganti-penggantinya, serta pengakuan iman uskup terpilih antara lain untuk menerima dan mempertahankan ajaran iman dan kesusilaan dan menyatakan janjinya untuk berpegang teguh pada ajaran Magisterium Gereja," katanya.
Uskup Benedictus Rolly Untu mengingatkan uskup terpilih untuk menjalankan tugas penggembalaan umat sesuai dengan pengakuan iman dan janji yang diucapkan di hadapan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia.
Monsinyr Seno Ngutra menyatakan menerima dengan teguh dan mempertahankan semua yang telah ditetapkan secara definitif oleh gereja di bidang ajaran iman dan kesusilaan.
"Dengan ketaatan religius, kehendak dan akal budi saya tetap berpegang kepada ajaran-ajaran yang dikeluarkan baik oleh Santo Bapa maupun oleh kolegium para uskup, ketika mereka melaksanakannya dengan magisterium yang autentik, juga seandainya mereka ini tidak bermaksud mengumumkan ajaran-ajaran itu dengan tindakan yang definitif," katanya.
Seno Ngutra yang akrab disapa "Ino" itu, juga menyatakan akan senantiasa setia kepada gereja Katolik dan Santo Bapa, gembalanya yang utama, wakil Kristus pengganti Rasul Santo Petrus dalam keprimasannya dan sebagai kepala kolegium para uskup.
"Saya akan menghormati pelaksanaan bebas keprimasan Bapa Suci atas gereja universal, dan akan berusaha untuk memajukan dan mempertahankan hak-hak serta kewibawaannya. Saya juga akan mengakui dan menghormati prerogatif dan tugas-tugas Bapa Suci yang bertindak inpersonal sebagai gembala utama," katanya.
Penahbisan Monsinyer Seno Ngutra sebagai Uskup Diosis Amboina menggantikan Monsinyr Petrus Canisius Mandagi akan dilakukan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Monsinyur Piero Pioppo pada Sabtu (23/4) petang.
Dubes Vatikan Monsinyur Piero Pioppo akan menjadi penahbis utama dalam prosesi penahbisan Monsinyur Seno Ngutra sebagai Uskup Diosis Amboina dengan didampingi dua uskup lainnya.
Monsinyur Ino Ngutra ditetapkan oleh Tahta Suci Paus Fransiskus sebagai Uskup Amboina pada 8 Desember 2021 menggantikan Monsinyur Petrus Canisius Mandagi.
Ia merupakan uskup pertama yang berasal dari pastor Keuskupan Amboina. Sebelumnya, semua uskup Keuskupan Amboina berasal dari Tarekat Hati Kudus Yesus atau lebih dikenal dengan MSC (Missionarii Sacratissimi Cordis Iesu).
Uskup adalah pimpinan gereja Katolik setempat atau keuskupan yang dipilih oleh Tahta Suci Vatikan dan bersifat seumur hidup, serta menjadi bagian dalam jajaran para uskup sedunia.
Penetapan dan penahbisan Uskup Seno Ngutra menyedot perhatian umat Katolik karena merupakan peristiwa langka, mengingat sebuah keuskupan hanya memiliki seorang uskup sebagai pemimpin dan masa baktinya berlangsung sampai usia 75 tahun.
Penahbisan Uskup Amboina terakhir terjadi pada 18 September 1994 atau lebih kurang 27 tahun lalu, saat Monsinyur Petrus Canisius Mandagi ditahbiskan menjadi uskup. Monsinyur Seno Ngutra yang berusia 50 tahun akan menjadi Uskup Amboina selama 25 tahun hingga dinyatakan pensiun pada usia 75 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Rangkaian penahbisan dimulai dengan Misa Vesper di Katedral Santo Fransiskus Xaverius Kota Ambon, Jumat (22/4) petang, dipimpin Uskup Manado Monsinyur Benedictus Rolly Untu serta dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Monsinyur Piero Pioppo.
"Misa Vesper mulia menjelang penahbisan ini juga dihadiri para pimpinan umat Katolik dari berbagai keuskupan di Indonesia, para administrator, pastor serta rohaniwan dan rohaniwati, dan keluarga uskup terpilih," kata Ketua Seksi Liturgi Tahbisan Uskup Amboina, Pastor Berry Rahawarin.
Dia mengatakan Misa Vesper saat ini berbeda dengan yang dilakukan setiap sore oleh umat Katolik, karena seluruh unsur doa dibawakan dalam bentuk pujian dan mayoritas teks doa berasal dari Kitab Mazmur dalam Alkitab.
Selain itu, akan dilakukan pemberkatan Insignia atau pemberkatan terhadap atribut penanda uskup, seperti mitra atau topi utama, cincin, tongkat, kalung salib, serta takhta uskup. Semua atribut yang dibawa secara langsung dari Vatikan itu akan dipakai oleh uskup baru dalam tugas penggembalaan sepanjang hidupnya.
"Agenda utama dalam Misa Vesper Agung ini adalah ikrar kesetiaan Uskup Seno Ngutra kepada Bapa Suci Paus Fransiskus dan pengganti-penggantinya, serta pengakuan iman uskup terpilih antara lain untuk menerima dan mempertahankan ajaran iman dan kesusilaan dan menyatakan janjinya untuk berpegang teguh pada ajaran Magisterium Gereja," katanya.
Uskup Benedictus Rolly Untu mengingatkan uskup terpilih untuk menjalankan tugas penggembalaan umat sesuai dengan pengakuan iman dan janji yang diucapkan di hadapan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia.
Monsinyr Seno Ngutra menyatakan menerima dengan teguh dan mempertahankan semua yang telah ditetapkan secara definitif oleh gereja di bidang ajaran iman dan kesusilaan.
"Dengan ketaatan religius, kehendak dan akal budi saya tetap berpegang kepada ajaran-ajaran yang dikeluarkan baik oleh Santo Bapa maupun oleh kolegium para uskup, ketika mereka melaksanakannya dengan magisterium yang autentik, juga seandainya mereka ini tidak bermaksud mengumumkan ajaran-ajaran itu dengan tindakan yang definitif," katanya.
Seno Ngutra yang akrab disapa "Ino" itu, juga menyatakan akan senantiasa setia kepada gereja Katolik dan Santo Bapa, gembalanya yang utama, wakil Kristus pengganti Rasul Santo Petrus dalam keprimasannya dan sebagai kepala kolegium para uskup.
"Saya akan menghormati pelaksanaan bebas keprimasan Bapa Suci atas gereja universal, dan akan berusaha untuk memajukan dan mempertahankan hak-hak serta kewibawaannya. Saya juga akan mengakui dan menghormati prerogatif dan tugas-tugas Bapa Suci yang bertindak inpersonal sebagai gembala utama," katanya.
Penahbisan Monsinyer Seno Ngutra sebagai Uskup Diosis Amboina menggantikan Monsinyr Petrus Canisius Mandagi akan dilakukan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Monsinyur Piero Pioppo pada Sabtu (23/4) petang.
Dubes Vatikan Monsinyur Piero Pioppo akan menjadi penahbis utama dalam prosesi penahbisan Monsinyur Seno Ngutra sebagai Uskup Diosis Amboina dengan didampingi dua uskup lainnya.
Monsinyur Ino Ngutra ditetapkan oleh Tahta Suci Paus Fransiskus sebagai Uskup Amboina pada 8 Desember 2021 menggantikan Monsinyur Petrus Canisius Mandagi.
Ia merupakan uskup pertama yang berasal dari pastor Keuskupan Amboina. Sebelumnya, semua uskup Keuskupan Amboina berasal dari Tarekat Hati Kudus Yesus atau lebih dikenal dengan MSC (Missionarii Sacratissimi Cordis Iesu).
Uskup adalah pimpinan gereja Katolik setempat atau keuskupan yang dipilih oleh Tahta Suci Vatikan dan bersifat seumur hidup, serta menjadi bagian dalam jajaran para uskup sedunia.
Penetapan dan penahbisan Uskup Seno Ngutra menyedot perhatian umat Katolik karena merupakan peristiwa langka, mengingat sebuah keuskupan hanya memiliki seorang uskup sebagai pemimpin dan masa baktinya berlangsung sampai usia 75 tahun.
Penahbisan Uskup Amboina terakhir terjadi pada 18 September 1994 atau lebih kurang 27 tahun lalu, saat Monsinyur Petrus Canisius Mandagi ditahbiskan menjadi uskup. Monsinyur Seno Ngutra yang berusia 50 tahun akan menjadi Uskup Amboina selama 25 tahun hingga dinyatakan pensiun pada usia 75 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022