Ambon (Antara Maluku) - Duta Besar Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi mengapresiasi kehidupan antarumat beragama di Maluku yang harmonis dan saling menghargai perbedaan.
"Maluku bisa menjadi contoh kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia dan dunia dunia," kata Mgr Antonio pada Dialog Perdamaian di Gedung Islamic Center, Ambon, Kamis.
Mgr Antonio membuka Musyawarah Nasional (Munas) para Pastor Projo Unio XI di Kediaman Gubernur Maluku Said Assagaff, Rabu (1/10) malam.
Menurut Dubes Vatikan, Gereja Katolik mewartakan Injil untuk hidup saling mengasihi sesama manusia tanpa memandang perbedaan agama, suku bangsa, bahasa dan warna kulit.
"Kita harus saling menghormati sesama manusia, karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia dan diberikan talenta untuk berkarya sesuai panggilan hidup masing-masing," katanya.
Dikatakan, talenta yang diberikan Tuhan harus dimanfaatkan untuk kebaikan sesama manusia, sebab tanpa berbuat baik terhadap sesama akan menimbulkan keburukan. Manusia membutuhkan kedamaian karena itu tidak saling bermusuhan dan menyakiti satu sama lain.
"Akibat buruk tidak adanya kedamaian menimbulkan perpecahan diantara bangsa-bangsa, padahal setiap manusia ingin hidup bahagia dan tidak mungkin ada kebahagian kalau tidak saling menghargai dan menghormati satu sama lain," ujar Mgr Antonio.
"Tanpa ada perdamaian tidak akan ada kebahagiaan," tambahnya.
Ia mengungkapkan, saat terjadi konflik di Maluku beberapa tahun lampau, Paus Yohanes Paulus II berbicara beberapa kali untuk menyampaikan pandangannya dan sekarang situasi sudah jauh lebih baik.
"Kami berharap dan yakin Maluku bisa menjadi tempat pelaksanaan dialog untuk perdamaian, karena masyarakat di wilayah ini saling menghormati dan menghargai walaupun pernah dilanda konflik," katanya.
"Kehidupan saling menghormati antarsesama umat beragama di Maluku bisa dibagikan kepada masyarakat dunia," ujarnya.
Karena itu, dialog perdamaian di gedung Islamic Center, ini sesuatu yang sangat luar biasa dan sebagai tanda kerja sama yang positif Gereja Katolik dengan Islam maupun Protestan.
"Kerja sama yang positif ini terus dipelihara sehingga menjadi contoh bagi perdamaian di Indonesia dan dunia," kata Mgr Antonio.
Dubes Vatikan Apresiasi Kerukunan Umat Beragama Maluku
Kamis, 2 Oktober 2014 15:43 WIB