Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mercy Chriesty Barends, memberikan bantuan kepada 35 orang perempuan yang berprofesi sebagai pelaku usaha super mikro di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku.
"Bantuan ini khusus kepada kaum perempuan yang berprofesi sebagai penjual ikan keliling dan ibu-ibu penjual aneka lauk pauk pada pasar malam di Tiakur, ibu kota kabupaten MBD," kata Mercy Barends dalam pernyataan pers kepada Antara, di Ambon, Kamis.
Mercy yang sedang melakukan reses di kabupaten MBD yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste
Ia menyatakan bantuan yang diberikan adalah bagian dari program Perempuan "Manis" (Mandiri dan Sejahtera) yang digagas sejak dirinya terpilih kembali sebagai anggota DPR RI periode kedua (2019 - 2024).
Legilator dari Dapil Maluku itu menyatakan, bantuan yang diserahkan kepada kaum perempuan Manis di pantai Tiakur, Kecamatan Moa Lakor, Kabupaten MBD pada Selasa (26/4), merupakan bagian dari upayanya untuk mengangkat derajat kaum perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha sangat-sangat mikro.
"Program perempuan Manis ini demi mengangkat derajat kaum perempuan pengusaha sangat mikro. Mereka secara gigih berjuang dan berusaha dengan modal sangat terbatas demi untuk mencukupi kebutuhan dan menghidupi keluarganya," ujar.
Anggota Badan Anggaran DPR RI itu meminta kaum ibu untuk tidak melihat besar kecilnya bantuan yang diberikan, tetapi hendaknya disyukuri sebagai berkat sekaligus dijadikan modal untuk meningkatkan usaha yang dikembangkan.
"Kalau dilihat dari besarnya, maka bantuan ini sangat kecil, tetapi saya berharap, dapat digunakan untuk menambah modal usaha ibu-ibu serta semakin memperkuat ekonomi keluarga dan juga mengembangkan ekonomi mikro masyarakat Maluku ke depannya," katanya.
Dia menyatakan bantuan yang diberikan tersebut disisihkan dari uang perjalanan dinas, biaya reses ke daerah maupun sebagian gaji sebagai legislator. Program tersebut juga merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dilakukan selama menjabat anggota DPR-RI periode 2014 - 2019, di mana selama lima tahun pertama telah membantu 350 orang kaum perempuan di 11 daerah di Maluku.
Dia menegaskan, bantuan yang disalurkan bukan merupakan bentuk "cari muka" atau menarik simpati kaum perempuan di Maluku, tetapi semata-mata wujud kepedulian terhadap sesama kaumnya yang bekerja keras untuk membangun ekonomi keluarga.
Beberapa penerima bantuan menyatakan, berterima kasih atas bantuan yang diberikan, karena sangatlah berarti bagi mereka yang berprofesi sebagai pedagang "papalele" (penjual ikan keliling) di Kota Tiakur.
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas bantuan ini bisa menambah modal kami dalam berusaha. Bukan besar dan kecilnya bantuan, tetapi kepedulian untuk masyarakat kecil," kata salah seorang pedagang papalele Margerita Rumlely.
Margerita mengaku sehari-hari berdagang ikan di kota Tiakur dengan modal usaha 200 ribu hingga 300 ribu, sedangkan keuntungan sehari bervariasi antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
"Kebanyakan dari kami modal usahanya dari uang sendiri atau meminjam di koperasi. Ada juga yang mendapatkan pinjaman dari bank tetapi tidak banyak. karena itu bantuan seperti ini sangat berarti bagi kami," ujarnya.
Sedangkan Cici Malioy yang berjualan aneka lauk-pauk di pasar malam Kota Tiakur, mengaku usaha yang dirintisnya untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya, maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Baca juga: Mercy Barends bantu revitalisasi tanaman pala dan cengkeh di MBD
Baca juga: BMPP Nusantara 1 untuk dukung realisasi Maluku LIN
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Bantuan ini khusus kepada kaum perempuan yang berprofesi sebagai penjual ikan keliling dan ibu-ibu penjual aneka lauk pauk pada pasar malam di Tiakur, ibu kota kabupaten MBD," kata Mercy Barends dalam pernyataan pers kepada Antara, di Ambon, Kamis.
Mercy yang sedang melakukan reses di kabupaten MBD yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste
Ia menyatakan bantuan yang diberikan adalah bagian dari program Perempuan "Manis" (Mandiri dan Sejahtera) yang digagas sejak dirinya terpilih kembali sebagai anggota DPR RI periode kedua (2019 - 2024).
Legilator dari Dapil Maluku itu menyatakan, bantuan yang diserahkan kepada kaum perempuan Manis di pantai Tiakur, Kecamatan Moa Lakor, Kabupaten MBD pada Selasa (26/4), merupakan bagian dari upayanya untuk mengangkat derajat kaum perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha sangat-sangat mikro.
"Program perempuan Manis ini demi mengangkat derajat kaum perempuan pengusaha sangat mikro. Mereka secara gigih berjuang dan berusaha dengan modal sangat terbatas demi untuk mencukupi kebutuhan dan menghidupi keluarganya," ujar.
Anggota Badan Anggaran DPR RI itu meminta kaum ibu untuk tidak melihat besar kecilnya bantuan yang diberikan, tetapi hendaknya disyukuri sebagai berkat sekaligus dijadikan modal untuk meningkatkan usaha yang dikembangkan.
"Kalau dilihat dari besarnya, maka bantuan ini sangat kecil, tetapi saya berharap, dapat digunakan untuk menambah modal usaha ibu-ibu serta semakin memperkuat ekonomi keluarga dan juga mengembangkan ekonomi mikro masyarakat Maluku ke depannya," katanya.
Dia menyatakan bantuan yang diberikan tersebut disisihkan dari uang perjalanan dinas, biaya reses ke daerah maupun sebagian gaji sebagai legislator. Program tersebut juga merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dilakukan selama menjabat anggota DPR-RI periode 2014 - 2019, di mana selama lima tahun pertama telah membantu 350 orang kaum perempuan di 11 daerah di Maluku.
Dia menegaskan, bantuan yang disalurkan bukan merupakan bentuk "cari muka" atau menarik simpati kaum perempuan di Maluku, tetapi semata-mata wujud kepedulian terhadap sesama kaumnya yang bekerja keras untuk membangun ekonomi keluarga.
Beberapa penerima bantuan menyatakan, berterima kasih atas bantuan yang diberikan, karena sangatlah berarti bagi mereka yang berprofesi sebagai pedagang "papalele" (penjual ikan keliling) di Kota Tiakur.
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas bantuan ini bisa menambah modal kami dalam berusaha. Bukan besar dan kecilnya bantuan, tetapi kepedulian untuk masyarakat kecil," kata salah seorang pedagang papalele Margerita Rumlely.
Margerita mengaku sehari-hari berdagang ikan di kota Tiakur dengan modal usaha 200 ribu hingga 300 ribu, sedangkan keuntungan sehari bervariasi antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
"Kebanyakan dari kami modal usahanya dari uang sendiri atau meminjam di koperasi. Ada juga yang mendapatkan pinjaman dari bank tetapi tidak banyak. karena itu bantuan seperti ini sangat berarti bagi kami," ujarnya.
Sedangkan Cici Malioy yang berjualan aneka lauk-pauk di pasar malam Kota Tiakur, mengaku usaha yang dirintisnya untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya, maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Baca juga: Mercy Barends bantu revitalisasi tanaman pala dan cengkeh di MBD
Baca juga: BMPP Nusantara 1 untuk dukung realisasi Maluku LIN
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022