Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat jumlah angkatan kerja di daerah itu pada Februari 2022 sebanyak 876.813 orang, atau naik sebanyak 40.642 orang dibandingkan dengan Februari 2021 sebanyak 836.171 orang.

"Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja  (TPAK) Maluku pada Februari 2022 sebesar 63,08 persen, turun dibanding TPAK 2021 yang mencapai 64,40 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi di Ambon, Jumat.

Penduduk usia kerja adalah semua orang yang berusia 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Maluku. 

Penduduk usia kerja pada Februari 2022 sebanyak 1.389.989 orang, naik sebanyak 91.527 orang dibanding Februari 2021 dan naik sebanyak 81.446 orang jika dibanding  Agustus 2021.

Sebagian besar penduduk usia kerja  merupakan angkatan kerja  yaitu 63,08 persen (876.813 orang), sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Komposisi angkatan kerja  pada Februari 2022 terdiri atas 876.813 orang penduduk yang  bekerja dan 56.434 orang pengangguran.Apabila dibanding dengan Februari 2021, terjadi  peningkatan jumlah angkatan kerja  sebanyak 40.642 orang. Namun jumlah pengangguran  juga meningkat sebanyak 133 orang.

Apabila dibandingkan  kondisi Agustus 2021 jumlah angkatan kerja meningkat  sebanyak 16.469 orang, penduduk bekerja  naik sebanyak 19.624 orang dan pengangguran turun sebanyak 3.155 orang.

Menurutnya, selama setahun terakhir ini kategori yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja paling besar adalah katagori industri pengolahan. Pada Februari 2022, sebesar 63,79 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal,  dan persentase pekerja informal turun 3,44 persen poin dibanding Februari 2021.

Februari 2022 terdapat 41,28 persen penduduk bekerja tidak penuh, dengan kriteria jam kerja kurang dari 35 jam seminggu, mencakup 13,19 persen atau setengah penganggur dan 28,09 persen pekerja paru waktu. Sementara itu, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 6,44 persen, dan di daerah perkotaan TPT lebih tinggi dari daerah perdesaan.

Ia menambahkan, penimbang adalah  faktor pengali  sampel suatu survei untuk menghasilkan estimasi populasi  penduduk. Pada Februari 2021 dan Agustus 2021 penghitungan indikator  ketenagakerjaan masih menggunakan penimbang hasil proyeksi  survei penduduk antara Sensus 2015 (SUPAS 2015), sementara untuk Februari 2022 penghitungan indikator ketenagakerjaan menggunakan  penimbang hasil  proyeksi penduduk interim yang merupakan proyeksi sementara hasil  hasil sensus penduduk 2020 (SP 2020).

Baca juga: Ekonomi Maluku tumbuh 3,69 persen ditopang transportasi & pergudangan
Baca juga: BPS: Angkatan kerja di Malut naik 46.600 orang

 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022